Ahad 05 Mar 2023 17:33 WIB

Tiga Orang Masih Hilang Seusai Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Pusdokkes Polri hingga kini masih melakukan pendataan korban luka dan meninggal.

Rep: Ali Mansur/ Red: Andri Saubani
Polisi membawa anak kucing yang tertimpah reruntuhan bangunan saat pencarian korban kebakaran depo Pertamina Plumpang di kawasan Rawa Badak, Jakarta, Sabtu (4/3/2023). Polda Metro Jaya menurunkan anjing K-9 untuk membantu pencarian korban yang masih tertimbun reruntuhan bangunan pasca kebakaran depo Pertamina Plumpang.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Polisi membawa anak kucing yang tertimpah reruntuhan bangunan saat pencarian korban kebakaran depo Pertamina Plumpang di kawasan Rawa Badak, Jakarta, Sabtu (4/3/2023). Polda Metro Jaya menurunkan anjing K-9 untuk membantu pencarian korban yang masih tertimbun reruntuhan bangunan pasca kebakaran depo Pertamina Plumpang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiga orang masih dikabarkan hilang pascaperistiwa kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Informasi itu diperoleh dari saluran pengaduan yang dibuka oleh kepolisian bersama instansi terkait hingga Ahad (5/3/2023) pukul 13.00 WIB.

Kabid humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, satu dari empat orang telah ditemukan dalam keadaan selamat. Adapun, satu orang itu sebelumnya tinggal di bangunan kos-kosan di RT 06 RW 1, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara.

Baca Juga

"Satu sudah ditemukan termasuk tadi diindikasikan ada identifikasi ataupun ada temuan sementara dari tim K9 tadi sudah kita bongkar. Bahwasanya yang tinggal di situ masih ada, masih hidup sehingga tidak terjadi keresahan dari masyarakat," ungkap Trunoyudo.

Sementara itu, Karodokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan menyebut, pihaknya masih melakukan pendataan korban-korban luka dan meninggal. Termasuk korban yang dilaporkan hilang. Karena itu, pihaknya juga akan mengidentifikasi lagi berapa orang yang dinyatakan hilang.

"Tentu informasinya dari masyarakat, berapa yang hilang keluarganya, tentu akan ditelusuri. Kami dari kesehatan kalau sekarang masih ada yang butuh penanganan kesehatan, tentu kerja sama lintas sektoral," terang Nyoman Eddy. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement