Jumat 03 Mar 2023 17:11 WIB

Cerita Erick Bawa Semangat Asian Games untuk Transformasi BUMN

Asian Games harus membangkitkan kebanggaan masyarakat akan negerinya.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Universitas Brawijaya Malang menganugerahkan gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) bidang Manajemen Strategis kepada Menteri BUMN Erick Thohir. Dalam acara pengukuhan tersebut, Erick menyampaikan Orasi Ilmiah berjudul Eternitas Transformasi BUMN: Strategi Terobosan untuk Kebangkitan Ekonomi Indonesia Baru.
Foto: Dok Republika
Universitas Brawijaya Malang menganugerahkan gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) bidang Manajemen Strategis kepada Menteri BUMN Erick Thohir. Dalam acara pengukuhan tersebut, Erick menyampaikan Orasi Ilmiah berjudul Eternitas Transformasi BUMN: Strategi Terobosan untuk Kebangkitan Ekonomi Indonesia Baru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku mendapat banyak pelajaran saat menjadi Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018. Sebagai tuan rumah Asian Games, Erick tak ingin Indonesia hanya sekedar menjadi panitia penyelenggara, bersaing dalam perebutan medali, atau soal bisnis dan keuntungan.

"Asian Games 2018 harus dikenang dunia sebagai Asian Games beyond sport," ujar Erick dalam orasi ilmiah bertajuk "Eternitas Transformasi BUMN: Strategi Terobosan untuk Kebangkitan Ekonomi Indonesia Baru" saat menerima penganugerahan Doktor Kehormatan bidang Manajemen Strategis pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur (Jatim), Jumat (3/3/2023).

Baca Juga

Erick menyampaikan Asian Games harus membangkitkan kebanggaan masyarakat akan negerinya dan memastikan pesan Asian Games sampai ke seluruh dunia bahwa Indonesia adalah The Energy of Asia, pusat kekuatan baru Asia. 

"Beberapa waktu lalu, ada kutipan setengah bercanda yang ditampilkan majalah The Economist yang menyebut Indonesia was the planet’s biggest invisible object," ucap pria berdarah Lampung-Majalengka tersebut.

 

Erick menilai ungkapan tersebut ada benarnya mengingat media asing jarang memberitakan Indonesia kecuali ketika terjadi bencana, konflik kemanusiaan, atau hal-hal negatif lainnya. Erick menyebut hal ini harus diubah dan dunia perlu tahu lebih banyak hal baik tentang Indonesia lewat nation branding

Erick mengatakan, pagelaran Asian Games adalah keputusan politik dari negara untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat perhatian dunia dalam cara yang positif. Hal ini menjadikan wajah Indonesia terhormat dan memberi pesan jelas kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara besar sekaligus penting, yang bisa menyelenggarakan sebuah acara dengan standar dunia.

Erick mengatakan Indonesia berhasil memanfaatkan Asian Games sebagai sarana untuk membangun imajinasi baru tentang sebuah negeri yang kreatif, cerdas, profesional, dan mampu berdiri setara di kancah internasional sebagai pusat energi Asia.

Erick menilai kebanggaan sebuah bangsa harus ditumbuhkan. Sebab itu sebagai bagian dalam membangun rasa percaya diri menghadapi persaingan global dan menumbuhkan rasa cinta kepada tanah air di tengah apatisme yang sering muncul karena ramainya disinformasi dan hoaks. Bagi Erick, Asian Games bukan sekadar peristiwa kompetisi olahraga biasa, melainkan peristiwa yang sejatinya adalah beyond sport

"Semangat Asian Games itu juga yang saya bawa ketika diamanahkan menjadi Menteri BUMN. Saya menyadari BUMN harus punya kebijakan yang beyond business, tidak sekadar memikirkan strategi bagaimana bisnis BUMN menjadi untung, namun harus memikirkan kepentingan nasional dalam konteks globalisasi," kata Erick menambahkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement