Kamis 02 Mar 2023 13:38 WIB

Semen Indonesia Fasilitasi Food Truck bagi Komunitas Disabilitas Toba

Food truck akan digunakan penyandang disabilitas Panti Karya Hephata untuk jual kopi

Partisipasi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk sebagai perusahaan BUMN dalam ajang F1 Powerboat 2023 Danau Toba, memberi peluang berkontribusi mendukung upaya pemerintah tersebut melalui penyerahan bantuan food truck kepada penyandang disabilitas di Panti Karya Hephata, Kabupaten Toba, Sumatera Utara.
Foto: dok Semen Indonesia
Partisipasi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk sebagai perusahaan BUMN dalam ajang F1 Powerboat 2023 Danau Toba, memberi peluang berkontribusi mendukung upaya pemerintah tersebut melalui penyerahan bantuan food truck kepada penyandang disabilitas di Panti Karya Hephata, Kabupaten Toba, Sumatera Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dukungan pemerintah untuk mempromosikan Danau Toba sebagai salah satu destinasi wisata unggulan terus digulirkan melalui berbagai program yang diadakan di lokasi setempat. Selain menarik wisatawan dan meningkatkan pendapatan daerah, promosi wisata Danau Toba juga diharapkan mendorong pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan dan pemerataan ekonomi daerah. 

Partisipasi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk sebagai perusahaan BUMN dalam ajang F1 Powerboat 2023 Danau Toba, memberi peluang berkontribusi mendukung upaya pemerintah tersebut melalui penyerahan bantuan food truck kepada penyandang disabilitas di Panti Karya Hephata, Kabupaten Toba, Sumatra Utara.

Bantuan yang merupakan hasil kerja sama antara Semen Indonesia dengan PTPN IV, diserahkan oleh GM Corporate Social Responsibility Semen Indonesia, Edy Saraya kepada Kepala Panti Karya Hephata, Pdt. Binsar Nababan di kantor HKBP, Tarutung, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, pada Jumat (24/2). Penyerahan bantuan juga dihadiri oleh Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga dan Wakil Ketua Komisi VI DPR, Martin Manurung.

Berdiri sejak 3 Desember 1923, Panti Karya Hephata melakukan proses rehabilitasi bagi penyandang disabilitas melalui dua pendekatan, yaitu rehabilitasi berbasis panti dan berbasis masyarakat. 

Kini, Panti Karya Hephata telah menjadi rumah bagi 68 penyandang disabilitas yang berasal dari seluruh wilayah di Indonesia, serta melayani dan mendampingi 803 para penyandang disabilitas yang tersebar di tujuh kabupaten/kota di Sumatera Utara. Seluruhnya mendapatkan beragam layanan, di antaranya layanan terapi dan pelatihan keterampilan untuk mewujudkan penyandang disabilitas yang berdaya secara holistik, mandiri dan inklusif.

Corporate Secretary Semen Indonesia, Vita Mahreyni mengatakan, bantuan ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan poin kelima, yakni kepedulian terhadap disabilitas. 

"Kami ingin turut hadir dan membantu peningkatan produktivitas penyandang disabilitas, serta mendukung pengembangan ekonomi kreatif sebagai upaya percepatan peningkatan perekonomian di daerah Sumatra Utara, khususnya Danau Toba yang menjadi destinasi wisata prioritas yang ditetapkan pemerintah," ujarnya dalam keterangan tulis, Kamis (2/3/2023).

Menurutnya bantuan ini juga selaras dengan arahan Kementerian BUMN khusus penyaluran program bantuan tepat sasaran berdasarkan pemetaan kebutuhan dan kepentingan (social mapping).

Sementara itu Kepala Panti Karya Hephata, Pdt. Binsar Nababan menambahkan, Hephata berasal dari bahasa Yunani yang berarti terbuka. Maka itu, dis berharap karya Panti Hephata membantu cara pandang masyarakat terhadap penyandang disabilitas, sekaligus terbuka seluruh karya penyandang disabilitas. 

Saat ini, 23 penyandang disabilitas yang telah diasuh dan dibina Panti Karya Hephata telah berhasil menghasilkan berbagai macam produk kreatif, antara lain Kopi Racikan Mertua, kukis kopi, kerupuk olahan ikan, bubuk jahe merah, lilin, dan pernak-pernik gantungan kunci.

"Anak-anak (penyandang disabilitas) di sini memiliki beragam keterampilan. Karena itu kita adakan beragam kegiatan yang sesuai dengan minat mereka," ucap Pdt. Binsar Nababan.

Salah satu anak asuh Panti Karya Hephata, Bicardo Siburian dengan dibantu oleh seorang penerjemah, menyampaikan terima kasih kepada Semen Indonesia atas bantuan food truck. Dia mengaku senang karena bantuan ini akan memudahkannya menjual kopi. 

Selain memiliki kemampuan dalam menyajikan kopi (barista), pria berusia 29 tahun ini juga terampil membuat kerajinan manik-manik dijadikan gantungan kunci, serta kerajinan dari akrilik. Berkat kecerdasan dan keterampilannya tersebut, lulusan D3 Komputer ini difasilitasi untuk mengikuti pelatihan barista disabilitas yang diadakan oleh Pusat Rehabilitasi YAKKUM, Yogyakarta, selama dua bulan pada 2022 lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement