Senin 27 Feb 2023 16:27 WIB

Bus Pink Transjakarta Ditambah untuk Minimalisasi Pelecehan Seksual

PT Transjakarta siap fasilitasi penumpang melapor ke polisi jika menerima pelecehan.

Rep: Eva Rianti/Haura Hafizhah/ Red: Erik Purnama Putra
Sejumlah penumpang menaiki bus pink Transjakarta di Pasar Baru, Jakarta Pusat, Senin (25/7/2022).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah penumpang menaiki bus pink Transjakarta di Pasar Baru, Jakarta Pusat, Senin (25/7/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menambah jumlah bus pink yang dikhususkan bagi pelanggan perempuan. Langkah itu sebagai salah satu upaya meminimalisasi aksi pelecehan seksual yang masih kerap dialami kaum perempuan saat menggunakan transportasi publik.

Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta, Irjen (Purn) Apriastini Bakti Bugiansri mengatakan, bus pink akan dioperasikan secara bertahap, di antaranya tahap satu sebanyak 15 armada dioperasikan mulai Senin (27/2/2023) di lima koridor. Meliputi, Koridor 2 (Pulogadung-Harmoni), Koridor 3 (Kalideres-Pasar Baru), Koridor 9 (Pinang Ranti-Pluit), dan Koridor 13 (Ciledug-Tendean), serta Koridor 5C (PGC-Harmoni).

Lalu tahap dua pada Maret 2023, ditambah sebanyak lima unit armada bus pink. Dengan demikian, kata Apriastini, total armada menjadi 20 unit dengan jangkauan tujuh rute. "Transjakarta memperluas operasi bus pink agar dapat menjangkau lebih banyak penumpang wanita yang bermobilitas seorang diri," katanya di Jakarta, Senin.

Dengan perluasan layanan armada bus pink, Apriastini berharap, dapat meningkatkan kenyamanan dan meminalisasi kekhawatiran bagi wanita dalam menggunakan transportasi publik. Terutama, mengenai masih banyaknya kasus kekerasan seksual di lingkungan transportasi umum, khususnya Transjakarta.

"Bus pink ini ntuk meminimalisasi terjadinya pelecehan seksual, kami ingin penumpang wanita dapat menikmati layanan Transjakarta dengan merasa aman dan nyaman," tuturnya.

Apriastini memastikan, pihaknya melindungi para pelanggan dari gangguan keamanan. Dan sekalipun terjadi adanya aksi kekerasan seksual, manajemen PT Transjakarta siap memfasilitasi penumpang untuk melanjutkan kasus ke jalur hukum kepada pihak yang berwajib.

"Seluruh armada PT Transjakarta telah dilengkapi CCTV yang diharapkan dapat memberikan dan memperkuat sisi keamanan, selain memperkuat kehadiran personel keamanan di halte dan di dalam bus," jelas Apriastini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement