REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Gubernur Jawa Barat Ridwal Kamil mengumumkan penutupan sementara Masjid Al Jabbar mulai Senin (27/2/2023) besok. Penutupan ini, ditujukan untuk persiapan menyambut bulan Ramadhan. Masjid yang berlokasi di kawasan Gedebage, Kota Bandung ini dikabarkan baru akan kembali dibuka pada 13 Maret 2023 mendatang.
“Menyambut bulan suci Ramadan, Masjid Raya Al Jabbar akan ditutup sementara sesuai jadwal dari Senin 27 Februari-13 Maret, untuk penyempurnaan, perbaikan dan penataan ketertiban setelah dua bulan dibuka dengan antusiasme jamaah yang luar biasa dan dinamika," ujar Emil melalui keterangannya beberapa waktu lalu.
Sementara itu di lokasi, antrean panjang kendaraan serta pengunjung yang membeludak terlihat di kawasan Masjid Al Jabbar. Arus lalu lintas di Jalan Cimencrang yang menjadi akses utama keluar-masuk kawasan Masjid Al Jabbar juga terpantau padat merayap sejak Ahad (26/2/2023) siang tadi. Tak hanya kendaraan pribadi, sejumlah bus pariwisata juga terlihat memenuhi area Masjid Al Jabbar.
Salah satu pengunjung, Sri Mulyati (52 tahun) asal Kota Bekasi mengaku sudah terjebak macet sejak pukul 10.00 WIB. Dia beserta keluarga sengaja datang ke Kota Bandung untuk mengunjungi masjid ikonik karya Ridwal Kamil ini sebelum ditutup sementara.
“Sudah (terjebak macet) dari jam 10 disini, berangkat dari Bekasi habis shubuh. Sengaja sempetin dateng sebelum ditutup,” ujarnya.
Melalui penutupan sementara ini, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berharap dapat memaksimalkan sarana prasarana dan kenyamanan beribadah bagi para pengunjung, khususnya selama bulan Ramadhan.
Emil juga mengatakan akan melakukan pemulihan situasi masjid dari sisi kebersihan dan perbaikan lingkungan sekitar masjid selama penutupan sementara ini berlangsung.
Diketahui Masjid Al Jabbar merupakan destinasi wisata religi yang saat ini cukup populer, khususnya bagi masyarakat Jawa Barat. Meski baru dibuka selama kurang lebih dua bulan, namun masjid seluas 25 hektar ini cukup banyak menorehkan persoalan, mulai dari masalah sampah, lahan parkir, kemacetan, hingga pedagang kaki lima yang menjamur.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
