Sabtu 25 Feb 2023 21:41 WIB

SMPN 1 Sukamara Ajarkan Siswa Penerapan Demokrasi di sekolah

Demokrasi dilatih dengan menyelenggarakan pemilihan ketua OSIS.

Pelajar memberikan hak suara saat Pemilihan Ketua OSIS (Pemilos) di SMPN 2 Yogyakarta, Jumat (27/1/2023). Sebanyak 679 siswa memilih ketua OSIS yang dipilih melalui pemilihan langsung dengan sistem e-voting. Ada tiga kandidat calon yang dipilih menjadi ketua OSIS periode 2023-2024. Pemilos ini juga sebagai sarana edukasi politik siswa sejak dini.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pelajar memberikan hak suara saat Pemilihan Ketua OSIS (Pemilos) di SMPN 2 Yogyakarta, Jumat (27/1/2023). Sebanyak 679 siswa memilih ketua OSIS yang dipilih melalui pemilihan langsung dengan sistem e-voting. Ada tiga kandidat calon yang dipilih menjadi ketua OSIS periode 2023-2024. Pemilos ini juga sebagai sarana edukasi politik siswa sejak dini.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKAMARA -- SMP Negeri 1 Sukamara, Kalimantan Tengah mengajarkan sekaligus meningkatkan pemahaman para siswa arti dari demokrasi dengan mengajarkan secara langsung penerapannya melalui pemilihan Ketua OSIS.

Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Sukamara, Santi Hasanbanu di Sukamara, Sabtu, mengatakan, pihaknya mencoba melatih peserta didik melakukan pemilihan Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) secara demokratis dengan tata cara sebagaimana pada sistem pemilu.

Baca Juga

"Ini sebenarnya merujuk pada pemahaman setiap peserta didik dalam melatih diri sejak dini, agar lebih kreatif dan kritis dalam memilih pemimpin dengan jalan demokrasi, dimana pada masing-masing calon akan menyampaikan visi dan misi," ucapnya.

Menurutnya, penyampaian misi dan misi dari setiap calon ketua OSIS yang telah mendaftar tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan bagi peserta didik untuk menentukan pilihannya sesuai dengan hati nurani.

 

"Kegiatan pemilihan ketua OSIS ini diharapkan memberi pelajaran kepada setiap peserta didik untuk menggunakan hak pilih yang dimiliki secara bertanggung jawab. Tujuan lainnya, agar setiap peserta didik nantinya terbiasa dengan sistem pemilihan secara demokrasi yang ada di negara ini," tegasnya.

Santi menerangkan, pemilihan ketua OSIS dengan cara sistem pemilu, juga diharapkan dapat mengajarkan siswa untuk berani mengungkapkan pendapatnya kepada publik melalui visi dan misinya.

"Kami telah menyediakan bilik suara bagi pemilih yang nantinya dilakukan secara bergantian dan dijaga kerahasiaannya. Harapan lainnya, ketua OSIS yang terpilih dapat memberikan teladan sebagai pemimpin serta contoh yang baik kepada teman-temannya," jelasnya.

Kemudian, bagi calon ketua OSIS yang bersaing dan tidak terpilih harus dapat menerima apapun hasilnya dalam proses pemilihan yang telah dilaksanakan. Ini juga mengajarkan kepada mereka tentang berdemokrasi yang baik sejak dini.

"Pemilihan ketua OSIS menggunakan sistem pemilu ini cukup menarik karena ada tujuh siswa yang mencalonkan diri dan menyampaikan visi dan misi masing-masing, serta menyampaikan pendapatnya dalam membantu kemajuan sekolah apabila terpilih," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement