REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Di tengah ketidakstabilan ekonomi global akibat perang Russia dan Ukraina, Indonesia harus mengatur siyasat menjaga stabilitas nasional. Siyasat tersebut harus dijalankan oleh figur yang berintegritas, punya banyak berpengalaman, dan berwawasan luas.
“Saya melihat figur itu adalah Erick Thohir, sosok yang kini menjadi menteri BUMN, berlatar belakang pengusaha, dan pernah menjadi presiden Inter Milan,” kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin, dalam keterangannya di Jakarta pada Kamis (23/2/2023). Dia menyebut Erick yang menjadi menteri andalan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut adalah pilihan rasional dalam menatap pemilihan presiden (pilpres) 2024 mendatang.
Erick Thohir diketahui memiliki pengalaman panjang di bidang ekonomi sebagai pengusaha internasional maupun Menteri BUMN. Sebagai pengusaha internasional ia berhasil mengembangkan perusahaan yang dimiliki menjadi salah satu perusahaan media terkemukan.
Dari perusahaan media, Erick Thohir kemudian menggeluti industri olah raga. Ia bahkan menjadi orang Asia pertama yang bisa menjadi pemilik salah satu klub sepak bola terbesar di dunia yang bermarkas di Italia yakni Inter Milan FC.
Di Inter Milan, Erick Thohir menjadi presiden dan berhasil menyelamatkan klub sepak bola tersebut dari keterpurukan finansial. Di samping Inter Milan, ia juga pernah menjadi CEO dari DC United dan klub bola basket NBA Philadelphia 76ers.
Sementara itu, di Kementerian BUMN, Erick Thohir berhasil memulihkan perekonomian nasional. Ia menggerakkan ekonomi mikro dan makro agar Indonesia mampu bertahan melawan gempuran pandemi Covid-19.
Di sektor mikro, Erick Thohir menggalakkan program KUR, Mekaar dan Makmur agar perekonomian akar rumput mampu terus bergerak. Sedangkan di sektor mikro, eks Presiden Inter Milan ini mampu meningkatkan kontribusi BUMN kepada negara sebesar Rp 68 triliun dalam tiga tahun terakhir melalui berbagai transformasi.
Bahkan, Kementerian BUMN secara konsisten mencatatkan peningkatan laba. Mulai dari tahun 2020, hingga 2022 laba tercatat terus meningkat berkat kepemimpinan Erick Thohir.
Pada tahun 2020 laba tercatat sebesar Rp 13 triliun kemudian meningkat menjadi Rp 124,7 triliun di tahun berikutnya. Sedangkan di tahun 2022 laba Kementerian BUMN diproyeksikan di angka Rp 303,7 triliun.
Dengan berbagai keberhasilan di bidang ekonomi ini Ujang mengatakan Erick Thohir sangat potensial untuk menjadi pendamping Presiden Indonesia selanjutnya. Menurutnya, orang nomor satu di Kementerian BUMN ini bisa bersanding dengan kandidat capres potensial Ganjar Pranowo.
"Dengan Ganjar bisa saling melengkapi, Pak Ganjar berpengalaman memimpin daerah, Pak Erick berpengalaman di bidang ekonomi. Ini juga kombinasi opsi yang bagus untuk dipilih masyarakat," kata pengamat politik ini.