Senin 20 Feb 2023 08:54 WIB

Keluarga Naik Motor ke Lombok untuk Pemakaman Korban Gempa Turki

Keluarga naik motor ke Lombok untuk memakamkan Irma Lestari jadi korban gempa Turki.

 Orang-orang menghadiri shalat Jumat di tenda penampungan setelah gempa bumi dahsyat, di Hatay, Turki. Keluarga naik motor ke Lombok untuk memakamkan Irma Lestari jadi korban gempa Turki.
Foto: EPA-EFE/MARTIN DIVISEK
Orang-orang menghadiri shalat Jumat di tenda penampungan setelah gempa bumi dahsyat, di Hatay, Turki. Keluarga naik motor ke Lombok untuk memakamkan Irma Lestari jadi korban gempa Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Keluarga salah satu WNI korban gempa di Turki, Irma Lestari, berencana bersepeda motor dari Denpasar, Bali kemudian naik kapal menyeberang laut dari Pelabuhan Padangbai, menuju Lombok, Nusa Tenggara Barat, untuk menguburkan jenazah almarhumah, Kamis (23/2).

Ibu dari korban, Rena (usia 61 tahun), menyampaikan ia bersama dua anak Irma yang masing-masing berusia 9 tahun dan 10 tahun, suami Irma Yoyok Hermanto, dan bapak sambung Irma, Atmari, berangkat dari rumah mereka di kawasan Denpasar Timur menuju Lombok pada Selasa (21/2).

Baca Juga

"Irma dikuburkan di Desa Perampuan, Kecamatan Labuapi, Lombok Barat," kata Rena saat ditemui di kediamannya di Denpasar, Ahad (19/2/2023) malam.

Sementara dari KBRI Ankara, Duta Besar RI untuk Turki Lalu M. Iqbal menyampaikan kepada keluarga korban jenazah Irma Lestari dijadwalkan pulang ke Tanah Air pada Rabu (22/2) dari Bandara Adana Sakirpasa, Turki, menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta.

Dari Soekarno Hatta, jenazah Irma lanjut diterbangkan ke Lombok pada Kamis (23/2). "Tanggal 23, jenazah (dijadwalkan) sampai di Lombok," kata Rena, yang ditemui bersama Atmari, dua anak Irma, dan adik-adik Irma Lestari.

Di dekat rumah keluarga Irma, salah satu tetangga yang juga pecalang di Banjar Kertagraha, Kesiman Kertalangu, Denpasar, I Gusti Lanang Sandiarta mengaku tergerak untuk membantu biaya perjalanan Rena dan rombongan ke Lombok.

Ia mengaku mengenal Irma dan keluarganya yang telah tinggal di Bali lebih dari 20 tahun. "Mereka butuh bantuan," kata Lanang.

Oleh karena itu, dia berharap ada perhatian dari pemerintah setidaknya terhadap dua anak Irma yang saat ini masih SD. Pasalnya, Irma menjadi salah satu tulang punggung keluarga, baik dari keluarga inti dan keluarga besarnya.

Rena menyebut Irma semasa hidupnya saat bekerja di Turki juga kerap membiayai pendidikan adiknya, dan membantu pengeluaran sehari-hari keluarga.

KBRI Ankara dalam siaran tertulisnya yang diterima di Denpasar, Minggu, mengumumkan tim pencarian gabungan dari Indonesia dan Turki menemukan dua jenazah WNI dari reruntuhan Apartemen Galeria Residence, di Dyarbakir, Turki, Jumat (17/2).

Jenazah dua WNI itu langsung diidentifikasi oleh Tim DVI Mabes Polri yang ada di Hatay, Turki. Hasil identifikasi mengonfirmasi identitas dua jenazah WNI tersebut sebagai Irma Lestari dan Ni Wayan Supini.

Irma Lestari merupakan WNI asal Lombok yang keluarganya berdomisili di Denpasar, sementara Ni Wayan Supini diketahui tinggal di Klungkung, Bali. Informasi penemuan jenazah dan hasil identifikasi itu pun langsung disampaikan ke keluarga dua korban tersebut oleh KBRI Ankara.

Keluarga dari mendiang Irma Lestari membenarkan pihaknya dihubungi langsung oleh Dubes Iqbal, Sabtu (18/2). "Yang mengabarkan KBRI tadi malam Pak Iqbal (Dubes RI untuk Turki)," kata Rena.

Ia mengaku juga melihat pemulasaraan jenazah Irma dari rekaman video yang dikirimkan oleh KBRI Ankara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement