REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR RI Partai Gerindra, Budisatrio Djiwandono, membenarkan Ferdinand Hutahaean sudah menjadi kader dari Partai Gerindra. Meski begitu, belum diketahui apakah eks kader Partai Demokrat itu diamanahi posisi tertentu.
"Setahu saya sih sudah (menjadi kader Partai Gerindra) ya," kata Budi kepada Republika, Kamis (16/2/2023).
Usai muncul di HUT Partai Gerindra, sampai saat ini memang belum ada perkenalan resmi yang dilakukan DPP Partai Gerindra kepada publik atas kader barunya itu. Kondisi ini jauh berbeda jika melihat kader-kader baru dari partai-partai lain.
Apalagi, Ferdinand bukan nama yang orang tidak tahu. Sosok Ferdinand sudah cukup sering muncul di layar kaca mewakili Partai Demokrat dalam diskusi-diskusi atau debat-debat politik. Bahkan, sempat menempati posisi Ketua DPP Partai Demokrat.
Meski begitu, nama Ferdinand memang semakin dikenal publik justru dalam konteks negatif setelah cuitan 'Allahmu Lemah' menjeratnya dalam kasus ujaran kebencian. Ferdinand baru bebas pada Juni 2022 lalu setelah lima bulan mendekam di penjara.
Uniknya, setelah muncul di HUT Partai Gerindra, tidak banyak kader-kader dari Partai Gerindra yang mengetahui kabar masuknya Ferdinand. Termasuk, Budisatrio Djiwandono, walaupun sudah mengetahui kalau Ferdinand resmi jadi kader Gerindra.
"Tapi, soal KTA (Kartu Tanda Anggota) saya kurang paham," ujar Budi.
Beberapa waktu terakhir, Partai Gerindra tampaknya banyak dikaitkan dengan sosok-sosok yang terbilang kontroversial. Selain Ferdinand, Gerindra dikaitkan nama Permadi atau Abu Janda yang belakangan menyatakan dukungan kepada Prabowo Subianto.
Selain Abu Janda, ada Ketua Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer atau Noel, yang secara mengejutkan menghentikan dukungan kepada Ganjar Pranowo. Bahkan, Noel sudah mendatangi rumah Prabowo menyampaikan hasil kesepakatan Joman.