Kamis 16 Feb 2023 13:39 WIB

Platform MetaNesia Milik Telkom Dukung Digitalisasi PHR dalam Penyediaan Pelatihan Virtual

Pengembangan ekosistem Metaverse hadirkan pembelajaran yang interaktif dan efisien

Penandatanganan Nota Kesepahaman kerja sama antara Telkom dan PHR oleh Direktur Digital Business Telkom Fajrin Rasyid (ketiga dari kanan) dan Direktur Utama PHR Jaffee Arizon Suardin (keempat dari kiri) yang berlangsung pada Kamis (16/2/2023) di Jakarta.
Foto: Telkom Group
Penandatanganan Nota Kesepahaman kerja sama antara Telkom dan PHR oleh Direktur Digital Business Telkom Fajrin Rasyid (ketiga dari kanan) dan Direktur Utama PHR Jaffee Arizon Suardin (keempat dari kiri) yang berlangsung pada Kamis (16/2/2023) di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai perusahaan digital telco terdepan, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menjalin kerja sama dengan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) untuk digitalisasi pelatihan safety di lokasi tambang dan membangun Center of Excellence dalam virtual learning sektor energi Indonesia. Kolaborasi ini merupakan terobosan baru antara dua BUMN dengan pemanfaatan platform Metaverse pertama di Indonesia, metaNesia.

MetaNesia merupakan produk di bawah naungan Leap-Telkom Digital. Kerja sama ini diresmikan oleh Direktur Digital Business Telkom Fajrin Rasyid dan Direktur Utama PHR Jaffee Arizon Suardin melalui penandatanganan Nota Kesepahaman yang berlangsung di Jakarta pada, Kamis (16/2/2023).

Baca Juga

Kolaborasi ini merupakan langkah nyata Telkom dalam menangkap amanat Menteri BUMN RI Erick Thohir dalam mendorong akselerasi digital di seluruh sektor industri. Telkom melalui metaNesia hadir untuk memberikan solusi teknologi terbaru melalui pengembangan sistem pelatihan di dalam dunia virtual. Model ini memperkuat sistem pelatihan yang telah dilaksanakan oleh PHR untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan pengalaman kerja bagi karyawan.

Pada kesempatan ini, Direktur Digital Business Telkom Fajrin Rasyid menyampaikan setelah resmi beroperasi sejak 31 Juli 2022, metaNesia sudah menjalin beberapa kerja sama dengan brand terkemuka, seperti Honda dan Fruit Tea yang diajak untuk merasakan pengalaman berbisnis baru di dalam Metaverse metaNesia. "Berdasarkan pengalaman tersebut, kami siap menaklukkan tantangan baru untuk membuat metaNesia dapat digunakan oleh Pertamina Hulu Rokan sebagai sarana pelatihan untuk karyawan barunya,” ujar Fajrin, dalam siaran persnya.

Di era disrupsi digital saat ini, perkembangan teknologi Metamesta berhasil menciptakan pengalaman baru yang menarik bagi pengguna. Pada implementasinya di PHR, platform metaNesia didukung oleh teknologi Virtual Reality (VR) memperkuat ekosistem digital perusahaan dalam membentuk sistem pelatihan berbasis virtual.

Penggunaan platform digital metaNesia diharapkan dapat membantu penyampaian kurikulum menjadi lebih interaktif dengan visualisasi yang lebih rinci dan detail, sehingga dapat membantu dalam peningkatan dan pengembangan kompetensi pekerja dengan lebih efisien.

Lebih lanjut, Fajrin mengatakan, eksistensi metaNesia sebagai platform dan ekosistem Metaverse pertama di Indonesia menunjukkan keseriusan untuk mengakselerasi dan mengedepankan berbagai sektor pembangunan di Indonesia, salah satunya dalam bidang minyak dan gas. Kerja sama antara Telkom dan Pertamina Hulu Rokan diharapkan dapat menjadi langkah awal kolaborasi teknologi di bidang energi, yang dapat memajukan dan menghasilkan teknologi baru yang berperan di kedua belah pihak.

Dalam sambutannya, Direktur Utama PHR Jaffee Arizon Suardin juga menyampaikan, eksplorasi kerja sama antara PHR dan metaNesia dalam pengembangan teknologi Metaverse membuka potensi kerja sama usaha yang lebih luas di masa mendatang. Implementasi teknologi Metaverse untuk membangun Center of Excellence akan menjadi pusat pengetahuan digital dengan teknologi imersif (immersive technology) dari kegiatan migas seperti Keselamatan Kerja (HSE), Pengeboran (Drilling and Completion), Operasional, dan Perkapalan (Marine) di Wilayah Kerja Rokan, baik di Sumatera maupun Jakarta.

"Tujuannya adalah peningkatan dan pengembangan kompetensi pekerja PHR agar tetap relevan dengan perkembangan teknologi terkini (cutting-edge technology),” kata Jaffee.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement