Rabu 15 Feb 2023 17:08 WIB

Kota Bandung Segera Bangun Trem

Pemkot Bandung segera membangun trem untuk mengatasi kemacetan di kota itu.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Bilal Ramadhan
Trem/ilustrasi. Pemkot Bandung segera membangun trem untuk mengatasi kemacetan di kota itu.
Foto: secapramana.com
Trem/ilustrasi. Pemkot Bandung segera membangun trem untuk mengatasi kemacetan di kota itu.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Dinas Perhubungan Kota Bandung mencatat ada sekitar 2,2 juta kendaraan di Kota Bandung, jumlah ini hampir setara dengan populasi penduduk Kota Bandung yang berjumlah sebanyak 2,3 juta jiwa. Jumlah ini, tentu tidak berbanding lurus dengan luas jalan Kota Bandung yang terbatas. 

Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, sebagai ibu kota Jawa Barat, Kota Bandung menjadi sentral kegiatan tak hanya bagi warga internal Kota Bandung, namun juga wilayah-wilayah algomerasi Bandung Raya, seperti Kabupaten Bandung, Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung. Tingginya aktivitas di wilayah dengan luas 167,3 km² ini membuat persoalan kemacetan menjadi sulit dihindari. 

Baca Juga

Menanggapi kondisi ini, Yana mengaku telah melakukan koordinasi dan diskusi dengan para pimpinan wilayah Bandung Raya, melalui Badan Pengelola Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung, untuk menuntaskan solusi kemacetan di Kota Bandung. Langkah kolaborasi ini, kata dia, melahirkan ide untuk membangun moda transportasi publik berbasis kereta.  

“Bentuk kolaborasinya kita diskusikan moda transportasi publik berbasis kereta, itu cukup ideal ya dengan kondisi kota bandung yang merupakan kota eksisting bukan kota tumbuh, karena kita tidak mungkin bisa lebarkan jalan,” ujar Yana, Rabu (15/2/2023). 

Ketua Komisi C DPRD Kota Bandung Yudi Cahyadi mengungkapkan, pengadaan trem merupakan salah satu bahan diskusi yang sering diperbincangkan di tingkat komisi DPRD Kota Bandung. Menurutnya, pengadaan transportasi berbasis kereta merupakan suatu keniscayaan, terlebih trem merupakan moda transportasi yang jauh lebih efektif dan cocok dengan kondisi jalan di Kota Bandung. 

“Karena bandung cukup kecil, berbeda dengan Jakarta sehingga untuk trem yang sifatnya dari shelter ke shelter cukup pendek, ini perlu dikaji secara lanjut, dan sepertinya ini sangat memungkimkan untuk dilakukan di Kota Bandung,” ujarnya. 

Dia menambahkan, DPRD Kota Bandung telah menganggarkan sekitar Rp 500 juta untuk mengkaji rencana pengadaan transportasi berbasis trem ini. Saat ditanya mengenai kejelasan perealisasian, Yudi mengatakan sejauh ini DPRD Kota Bandung masih fokus pada proses pengkajian. 

“Kajian dilaksanakan tahun ini, mudah-mudahan paska kajian itu kalau memang layak kemudian kita bisa lakukan dengan lainnya, tapi secara timeline sekarang kita baru fokus di kajian,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement