Senin 13 Feb 2023 14:35 WIB

KSAL Ingin Beli Kapal Selam dan Pemburu Ranjau pada 2023

Kapal pemburu ranjau yang dibeli TNI AL memiliki teknologi yang cukup modern.

Rep: Flori Anastasia Sidebang/ Red: Erik Purnama Putra
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali.
Foto: Republika/Flori Sidebang
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali.

REPUBLIKA.CO.ID,AKARTA -- TNI Angkatan Laut (AL) mengusulkan rencana penambahan beberapa alutsista pada 2023 untuk memperkuat pertahanan matra laut. Di antaranya, yakni kapal patroli cepat, kapal pemburu ranjau, hingga kapal selam.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali mengatakan, sebelumnya telah menerima sejumlah alutsista tambahan. Antar lain, satu unit helikopter latih single engine Bell-505, tiga unit pesawat latih Piper Archer, dan satu unit pesawat CN 235-220 MPA yang diterima pada Januari 2023 lalu.

"Kemudian nanti ada (kapal) korvet Bung Karno yang khusus untuk VIP, kemungkinan pertengahan tahun ini (kapal) itu akan siap, dan dua kapal patroli cepat, kapal penyapu ranjau juga yang dari luar (negeri), bukan penyapu ranjau, kapal buru ranjau, agak beda sedikit," kata Ali usai Rapim TNI di Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (13/2/2023).

Ali menjelaskan, kapal pemburu ranjau nantinya memiliki teknologi yang cukup modern. Namun, ia tak memerinci mengenai hal tersebut maupun negara asal kapal buru ranjau ini. Ali hanya menyebut, kapal itu kemungkinan bakal memperkuat jajaran TNI AL pada akhir tahun ini.

Selain itu, pihaknya juga mengusulkan pengadaan kapal selam. Namun, jelas dia, usulan ini masih dalam proses perencanaan dan sudah disampaikan ke Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

"Kita mengusulkan beberapa opsi pilihan untuk kapal selam. Nanti, Menhan (Prabowo Subianto) atau Kemenhan akan menentukan mana yang disesuaikan dengan anggaran yang cocok dengan Angkatan Laut," ujar Ali.

Dia juga berharap, TNI AL bakal diperkuat dengan kapal selam baru. "Jadi, masih (proses), mudah-mudahan doakan saja ada anggaran untuk pengadaan dari luar negeri itu yang bisa mendukung pengadaan kapal selam," ucap Ali menjelaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement