Jumat 10 Feb 2023 18:10 WIB

Waketum PAN: Zulhas Temui Pimpinan Parpol Lain Bulan Depan

Waketum PAN Viva Yoga sebut Zulhas akan menemui pimpinan parpol lain pada bulan depan

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas). Waketum PAN Viva Yoga sebut Zulhas akan menemui pimpinan parpol lain pada bulan depan.
Foto: dok. istimewa
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas). Waketum PAN Viva Yoga sebut Zulhas akan menemui pimpinan parpol lain pada bulan depan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi mengatakan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas berkemungkinan menemui atau bersilaturahmi dengan pimpinan partai politik (parpol) lainnya pada bulan Maret 2023.

"(Pertemuan Zulhas dengan pimpinan parpol lainnya) Ya, kira-kira bulan depanlah," ujar Viva di Jakarta, Jumat (10/2/2022).

Baca Juga

Saat ini, lanjut dia, Zulhas masih berfokus pada konsolidasi internal partai, terutama terkait dengan kesiapan saksi partai di tempat-tempat pemungutan suara dan menggerakkan mesin organisasi untuk pemenangan pemilu, kaderisasi, serta verifikasi bakal calon legislatif (caleg).

Setelah seluruhnya selesai, Zulhas akan menyusun rencana menemui pimpinan-pimpinan parpol lainnya. Selanjutnya, kata Viva, mengenai pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 yang akan diusung oleh Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang di dalamnya terdiri atas PAN, Partai Golkar, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Soal pasangan calon presiden dan wakil presiden, itu akan diputuskan secara musyawarah mufakat saja. Tidak akan voting. Yang penting, paslon yang diusung menang," ujarnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PAN Eddy Soeparno mengatakan bahwa KIB tidak akan terburu-buru untuk segera mengumumkan calon presiden dan calon wakil presiden yang mereka usung karena sudah terjadwal dan strategi tersendiri.

"Bahwa ternyata ada berbagai partai yang mengumumkan siapa akan menjadi capresnya, bahkan juga mengatakan sudah terbentuk koalisinya, itu tidak membuat kami kemudian merasa ketinggalan kereta," ucap Eddy.

Pembicaraan terkait dengan capres/cawapres yang diusung, kata dia, akan dibahas bersama-sama dan keputusannya akan diambil secara kolektif kolegial setelah melalui kajian dan proses dalam internal KIB.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement