Kamis 09 Feb 2023 11:39 WIB

Jokowi Minta Media Massa tak Tergelincir Polarisasi di Tahun Politik

Presiden meminta pemda, BUMN, hingga swasta untuk mendukung media arus utama.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus raharjo
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan saat Puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Medan, Sumatera Utara, Kamis (9/2/2023). Dalam sambutannya Presiden Jokowi menyebut bahwa dunia pers saat ini sedang tidak baik-baik saja. Karena banyaknya media informasi digital yang mengorbankan kualitas isi dan jurnalisme autentik. Presiden juga menyampaikan Rancangan Peraturan Presiden yang mengatur tentang platform digital dan perusahaan pers harus segera diselesaikan dalam satu bulan.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan saat Puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Medan, Sumatera Utara, Kamis (9/2/2023). Dalam sambutannya Presiden Jokowi menyebut bahwa dunia pers saat ini sedang tidak baik-baik saja. Karena banyaknya media informasi digital yang mengorbankan kualitas isi dan jurnalisme autentik. Presiden juga menyampaikan Rancangan Peraturan Presiden yang mengatur tentang platform digital dan perusahaan pers harus segera diselesaikan dalam satu bulan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta media massa agar tetap berpegang teguh pada idealisme, objektif, dan tidak tergelincir dalam polarisasi memasuki tahun politik. Presiden berharap media dapat mendorong pelaksanaan Pemilu 2024 supaya berjalan jujur dan adil, serta meneguhkan persatuan Indonesia.

“Memasuki tahun politik media massa harus tetap berpegang teguh pada idealisme, objektif, dan tidak tergelincir dalam polarisasi,” kata Jokowi di puncak peringatan Hari Pers Nasional tahun 2023, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, Kamis (9/2/2023).

Baca Juga

Jokowi mengatakan, media massa harus tetap menjadi pilar demokrasi yang keempat dan menjadi referensi utama bagi masyarakat dalam mendapatkan informasi. Ia menegaskan, peran utama media saat ini semakin penting untuk menyebarkan kebenaran dan mengungkap fakta.

Media arus utama juga diharapkan untuk menjaga dan mempertahankan misinya dalam mencari kebenaran dan membangun optimisme. “Peran utama media kini semakin penting untuk mengamplifikasi kebenaran dan menyingkap fakta terutama di tengah keganasan post truth, pascafakta dan pascakebenaran,” ujarnya.

Karena itu, ia meminta semua pihak, baik lembaga pemerintah pusat dan daerah, BUMN, perusahaan swasta, hingga lembaga swadaya masyarakat untuk mendukung keberadaan media arus utama. Agar tetap eksis, Jokowi juga mendorong media arus utama untuk melakukan inovasi, adaptif terhadap teknologi, dan melakukan langkah strategis.

“Namun media massa tidak boleh dibiarkan berjalan sendiri. Pemerintah dan semua pemangku kepentingan harus memberikan dukungan,” tambah Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement