REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Wagub Lemhannas), Letnan Jenderal (Letjen) Mohamad Sabrar Fadhilah menyatakan, pemantapan nilai-nilai Pancasila sangat penting dalam menghadapi ancaman global. Fadhilah menyampaikan, saat ini ancaman global terus tinggi dan berpengaruh kepada negara lainnya.
Hal itu karena kehidupan antarbangsa di seluruh dunia sudah saling terhubung. "Nilai kebangsaan ini harus selalu kita tanamkan dan ingatkan untuk bisa bersama bergandengan tangan terhadap berbagai ancaman dan tantangan yang kita hadapi," kata Fadhilah di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, Senin (30/1/2023).
Mantan pangdam I/Bukit Barisan itu mencontohkan, konflik negara besar, seperti perang antara Rusia dan Ukraina serta persaingan ekonomi antara Amerika Serikat (AS) dan China juga berdampak terhadap kondisi kehidupan di Tanah Air.
"Sakit di sana efeknya terasa sampai ke sini, karena dari situ ada efek keterlambatan rantai pasok dan berdampak pada sektor ekonomi dan seterusnya, itu menjadi bagian yang harus kita waspadai," ujar Fadhilah.
Tak hanya itu, menurut Fadhilah, ancaman juga bermunculan di dalam negeri yang sudah semestinya diwaspadai. Terutama, sambung dia, saat musim pemilu mendatang, ada hal-hal yang kemungkinan meningkatkan tensi dalam kehidupan masyarakat.
"Pemilu wajar ada tensi yang naik. Tapi, kita harap tensi ini untuk menghangatkan dan menjalankan demokrasi dengan baik sesuai dengan empat konsensus dasar kita," katanya.
Karena itu, lanjut Fadhilah, sebagai sebuah bangsa yang hidup berdampingan dengan bangsa lain, Lemhannas terus berupaya menguatkan kembali nilai-nilai Pancasila untuk meningkatkan ketahanan nasional serta kemajuan bangsa dan negara.
"Inti dari nilai-nilai kebangsaan ini adalah pemahaman dan mengingatkan kembali tentang empat konsensus dasar bangsa, yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, Ketahanan Nasional dan seterusnya," ujar Fadhilah.
Dia berharap, dengan pemantapan dan pemahaman secara kolektif tentang nilai-nilai Pancasila, segala ancaman global yang bermunculan dapat dihadapi bersama. "Harapannya dengan memahami itu dengan ancaman yang terus dinamis, semua bisa berjalan dengan baik pada realitanya untuk menuju Indonesia yang lebih baik," ucap Fadhilah.