Kamis 26 Jan 2023 15:47 WIB

Varian Kraken Terdeteksi di Indonesia, Menkes Imbau Masyarakat tak Panik

Menkes optimistis varian Kraken bisa tertangani karena imunitas masyarakat tinggi.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus raharjo
Menteri kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers di Kantor Kementrian Kesehatan, Jakarta, Jumat (21/10/2022). Menkes Budi Gunadi Sadikin menyampaikan berdasarkan data per 21 Oktober 2022, jumlah kasus gangguan ginjal?akut progresif atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada anak sebanyak 241 kasus di 22 provinsi dengan 133 kematian atau 55 persen dari jumlah kasus. Kasus gagal ginjal akut itu diduga disebabkan senyawa Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) di atas ambang batas pada obat-obatan yang dikonsumsi.
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Menteri kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers di Kantor Kementrian Kesehatan, Jakarta, Jumat (21/10/2022). Menkes Budi Gunadi Sadikin menyampaikan berdasarkan data per 21 Oktober 2022, jumlah kasus gangguan ginjal?akut progresif atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada anak sebanyak 241 kasus di 22 provinsi dengan 133 kematian atau 55 persen dari jumlah kasus. Kasus gagal ginjal akut itu diduga disebabkan senyawa Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) di atas ambang batas pada obat-obatan yang dikonsumsi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah telah mendeteksi adanya subvarian Omicron XBB 1.5 atau Kraken di Indonesia. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pun meminta masyarakat agar tak panik terhadap munculnya varian-varian baru Covid-19.

“Pesan saya ke masyarakat tidak usah panik kalau di dalam ruangan padat, merasa batuk atau lihat temannya batuk-batuk, pakai masker itu protokol kesehatan itu seperti influenza, diare, TBC, DB,” ujar Menkes Budi usai menghadiri Rakornas Transisi Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Tahun 2023, Kamis (26/1/2023).

Baca Juga

Menkes mengingatkan agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan baik mengenakan masker, hingga mencuci tangan. Selain itu, Budi juga mendorong masyarakat, terutama kelompok rentan dan komorbid agar segera mendapatkan vaksinasi booster.

“Di-booster (vaksinasi) deh terutama untuk yang tua dan komorbid,” kata dia.

Setelah subvarian Kraken ini terdeteksi di Indonesia, pemerintah pun melakukan surveilans. Menurut Menkes, sistem surveilans di Indonesia saat ini sudah bagus, karena itu pemerintah bisa langsung mendeteksi adanya subvarian baru ini. Selain itu, pemerintah juga tengah melakukan pelacakan kontak erat.

Dari pengamatan yang dilakukan, penularan dari subvarian Kraken ini tergolong cepat namun memiliki kemampuan yang lemah. Artinya, kata dia, tingkat perawatan di rumah sakit akibat varian ini tidak tinggi.

Menkes Budi pun yakin varian-varian baru dari Covid-19 masih bisa tertangani karena masyarakat masih memiliki imunitas yang tinggi. Lebih lanjut, ia menyampaikan, angka penularan subvarian Kraken di Amerika tercatat mengalami sedikit peningkatan. Begitu juga penularan subvarian lainnya di berbagai negara juga sebelumnya tercatat tinggi.

Sedangkan di Indonesia angka penularan dari dua kali mutasi Omicron justru tidak tinggi. Menurutnya, hal ini disebabkan karena tingkat imunitas populasi yang masih baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement