Kamis 26 Jan 2023 13:33 WIB

Saling Butuh Antara PKS dan Anies dalam Konteks Pemilu Merujuk Hasil Survei

Berdasarkan survei KedaiKOPI, mayoritas pemilih Anies berasal dari PKS.

Presiden PKS Ahmad Syaikhu (tengah) bersama Ketua Majelis Syuro PKS Salim Assegaf Al Jufri (kiri) dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan). Berdasarkan survei KedaiKOPI antara PKS dan Anies saling membutuhkan dalam pemilu. (ilustrasi)
Foto:

Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera tidak menampik, jika ada yang mengatakan bahwa, PKS maupun Anies Baswedan sama-sama saling membutuhkan. Sebab, ia berpendapat, basis pemilih dari mantan Gubernur DKI Jakarta dan PKS itu memang cukup mirip.

"Basis suara Mas Anies dan PKS mirip," kata Mardani kepada Republika, Kamis (26/1/2023).

Oleh karena, ia merasa, sangat wajar jika masing-masing pemilih memiliki satu harapan yang sama. Termasuk, agar segera ada kepastian pernyataan persatuan, terutama dari PKS untuk mengusung Anies Baswedan dalam Pilpres 2024 nanti.

Mardani sendiri memiliki kedekatan khusus dengan Anies Baswedan mengingat pada 2017 merupakan Ketua Tim Pemenangan Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta untuk Anies. Artinya, hubungan PKS dan Anies bisa dibilang terjalin cukup erat. 

Selain itu, Mardani turut sependapat jika potensi kehilangan suara pemilih memang sangat mungkin terjadi dan akan merugikan keduanya. Terutama, jika PKS malah memutuskan untuk tidak mengusung Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.

Namun, ia mengingatkan, waktu Pemilu 2024 masih cukup lama, bahkan satu tahun lebih. Karenanya, ia menekankan, PKS sebagai partai yang sudah memiliki basis pendukung dapat melakukan kerja-kerja sebagai langkah mitigasi.

"Jika waktu pemilu masih lama, sebagai institusi PKS bisa bekerja memitigasi. Tapi, perlu kerja keras," ujar Mardani.

Juru bicara PKS, Muhammad Kholid menegaskan, pihaknya masih menungga keputusan dari Majelis Syuro terkait sosok yang akan diusung PKS sebagai capres dan calon wakil presiden (cawapres) pada 2024. Hingga kini, PKS pun belum meneken kesepakatan koalisi dengan partai lain.

 

"Terkait deklarasi dukungan, DPP PKS menunggu arahan dari Ketua Majelis Syuro PKS, Habib Dr. Salim Segaf Al-Jufri. DPP PKS sebagai pelaksana tugas dari amanat Majelis Syuro akan taat dan patuh menjalankan keputusan Majelis Syuro," ujar Kholid lewat keterangannya, Kamis.

"Kami memohon agar masyarakat, khususnya keluarga besar Partai Keadilan Sejahtera, untuk dapat bersabar menunggu keputusan resmi dari pimpinan," sambungnya.

Kendati belum secara resmi mendeklarasikan koalisi dan pasangan capres-cawapres, tim kecil PKS, Partai Nasdem, dan Partai Demokrat terus menjalin komunikasi. Termasuk dalam membahas cawapres untuk Anies Baswedan.

"Semua pertimbangan dan pandangan ketiga partai sudah dibahas bersama. Prinsipnya, PKS setuju untuk mendukung siapa pun yang terbaik yang paling besar peluangnya untuk memenangkan Pilpres," ujar Kholid.

Jika Sekretariat Perubahan terwujud, ia berharap hal tersebut semakin memperkuat soliditas Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS. Khususnya dalam merealisasikan pengusungan Anies sebagai capres. 

"Selama ini sudah ada tim kecil yang merupakan perwakilan resmi PKS, Nasdem, dan Demokrat. Tim kecil tersebut sudah bekerja dengan sangat baik, kami setuju jika Tim Kecil tersebut bisa ditransformasi menjadi Sekretariat Perubahan," ujar Kholid yang merupakan bagian dari tim kecil tersebut.

 

photo
Skenario Empat Poros Koalisi Pilpres 2024 - (infografis republika)

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement