REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Analis Politik dan Direktur Eksekutif Indonesia Political Power Ikhwan Arif menakar kedekatan Menteri BUMN Erick Thohir dengan Nahdlatul Ulama (NU) berdampak besar dalam mendongkrak suara pada Pilpres 2024.
Kedekatan Erick Thohir dengan kalangan NU semakin berpotensi menjadi calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024. Selama ini, dia sangat aktif dalam rangkaian acara yang diselenggarakan NU.
"Menteri BUMN Erick Thohir semakin menunjukkan taring sebagai salah satu bakal cawapres potensial, apalagi kedekatannya dengan petinggi NU dan sebagai salah satu bagian dari keluarga besar NU semakin meyakinkan kans suara NU digenggam Erick Thohir," ujar Ikhwan, Kamis (26/1/2023).
"Terlebih dia ditunjuk sebagai ketua steering committee Panitia Harlah ke-100 NU. Kesempatan ini bisa saja sebagai bentuk kepercayaan warga NU terhadap Erick Thohir," tambahnya.
Sejumlah acara besar yang terselenggara dalam rangka menyambut 100 tahun NU itu, menjadi momentum bagi Erick Thohir untuk menunjukkan keseriusannya dalam membangun kontribusi positif di NU. Disamping itu, Erick Thohir telah menunjukkan kepeduliannya terhadap NU dengan mendirikan 250 BUMNU untuk membantu meningkatkan perekonomian dilingkungan santri.
Ikhwan menambahkan, Erick berpotensi mendompleng suara dari basis massa atau organisasi diluar partai politik, karena dia sendiri bukan tokoh partai politik. NU sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia dan tidak ada keterikatan dengan partai politik tertentu, sementara Erick Thohir sebagai salah satu tokoh muda NU.
Tentunya, ia menilai ini akan memuluskan langkah Erick Thohir dalam merebut lumbung suara NU terutama yang tersebar di pulau Jawa. Selain itu ia juga melihat pengaruh kinerja Erick Thohir di BUMN terhadap arah pilihan pemilih nantinya sangat besar.
"Terutama bagi organisasi profesi yang terafiliasi dengan NU, apalagi banyak anggota organisasi profesi yang juga kader NU, bisa saja kelompok organisasi ini merasakan dampak nyata dari kinerjanya sebagai menteri " tuturnya.