Selasa 24 Jan 2023 16:35 WIB

Survei LSI Denny JA: Ganjar-Anies Raup Dua Segmen Pemilih Berbeda

Anies semakin menyerap suara mereka yang tidak puas terhadap pemerintahan Jokowi.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus raharjo
Jurnalis mengambil gambar saat rilis hasil survei terkini Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA terkini bertajuk Efek Dukungan Jokowi Terhadap Elektabilitas Pasangan Capres di Jakarta, Rabu (23/11/2022). Hasil survei tersebut menyimpulkan Efek dukungan Jokowi kepada perubahan elektabilitas pasangan capres tidak besar hal ini dikarenakan tingkat kesukaan publik atas pasangan capres dipengaruhi antara lain pesona pribadi hingga rekam jejak pasangan capres bersangkutan. Republika/Prayogi.
Foto: Republika/Prayogi
Jurnalis mengambil gambar saat rilis hasil survei terkini Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA terkini bertajuk Efek Dukungan Jokowi Terhadap Elektabilitas Pasangan Capres di Jakarta, Rabu (23/11/2022). Hasil survei tersebut menyimpulkan Efek dukungan Jokowi kepada perubahan elektabilitas pasangan capres tidak besar hal ini dikarenakan tingkat kesukaan publik atas pasangan capres dipengaruhi antara lain pesona pribadi hingga rekam jejak pasangan capres bersangkutan. Republika/Prayogi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei yang dilakukan dalam tiga periode yaitu Juni 2022, September 2022 dan Januari 2023. Hasilnya, muncul dua segmen pemilih berbeda dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Direktur Eksekutif LSI Denny JA, Denny Januar Ali mengatakan, data LSI Januari 2023 ada 65,4 persen puas dengan pemerintahan Presiden Jokowi. Dari 65,4 persen itu, 38,2 persen mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden pengganti Joko Widodo.

Baca Juga

Kemudian, dari 65,4 persen mereka yang puas dengan Jokowi, cuma ada 21,3 persen yang memilih Prabowo Subianto. Dan hanya ada 10,6 persen yang memilih Anies Rasyid Baswedan. Hasil cukup kontras terjadi ketika survei dilakukan ke segmen lain.

Sebab, dari 30,8 persen mereka yang tidak puas dengan kinerja Presiden Jokowi, hanya 7,4 persen yang menginginkan Ganjar sebagai capres. Sebanyak 21 persen menginginkan Prabowo menjadi capres dan 40,1 persen lain menginginkan Anies menjadi capres.

"Kita melihat dua segmen pemilih yang berbeda, yang puas dan tidak puas, miliki juaranya yang berbeda, tapi jarak dengan peringkat kedua ketiga sudah dua digit," kata Denny di Kantor LSI Denny JA, Selasa (24/1/2023).

Selain itu, LSI menemukan, angka dukungan itu kian meningkat. Misal, dukungan untuk Ganjar dari mereka yang puas terhadap pemerintahan Jokowi, naik dari 27,4 persen pada Juni, 32 persen pada September dan 38,2 persen pada Januari 2023.

Hal ini, lanjut Denny, menunjukkan kalau suka tidak suka, Ganjar menjadi semacam putra mahkota dari hati pendukung Jokowi. Kondisi serupa turut dialami Anies yang semakin menyerap suara mereka yang tidak puas terhadap pemerintahan Jokowi.

Sebab, dukungan dari mereka yang tidak puas terhadap pemerintahan Jokowi kepada Anies Baswedan baru 29,7 persen pada Juni 2022. Kemudian, dukungan itu naik pada September 2022 dengan 35,6 persen dan menjadi 40,1 persen pada Januari 2023.

"Suka tidak suka, di hati pemilih yang tidak puas atas pemerintahan Jokowi, Anies menjadi calon putra mahkota mereka," ujar Denny.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement