Senin 23 Jan 2023 18:45 WIB

Survei LSI: 27 Persen Responden Belum Tentukan Pilihan Partai

Untuk yang sudah menentukan pilihan, paling banyak memilih PDIP sebesar 22 persen.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andri Saubani
Direktur LSI Djayadi Hanan menyebut angka responden yang belum menentukan partai politik sebesar 27 persen. (ilustrasi)
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Direktur LSI Djayadi Hanan menyebut angka responden yang belum menentukan partai politik sebesar 27 persen. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI), 26,7 persen atau hampir 27 persen masyarakat belum menentukan pilihan partai jika pemilu diadakan hari ini. Menurut analisis LSI, angka swing voters ini terbilang tinggi.

"Yang menarik, kami menemukan kali ini cukup banyak yang belum menentukan pilihan ada 27 persenan, biasanya lebih sedikit di bawah 20 persen," ujar Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dikutip dari paparan rilisnya, Senin (23/1/2023).

Baca Juga

Djayadi menilai, ini karena rentang menuju pemilu masih cukup jauh dan masih awal tahun. Selain itu, bisa juga karena KPU belum lama ini mengumumkan partai peserta Pemilu 2024.

"Karena awal tahun dan baru saja pengumuman partai-partai yang resmi menjadi peserta pemilu mungkin masyarakat melakukan penilaian ulang tetapi secara umum yang sudah melakukan penilaian tidak berbeda jauh dengan hasil-hasil yang kita peroleh selama ini," katanya,

Sedangkan, masyarakat yang sudah menentukan pilihan politiknya paling banyak memilih PDIP dengan perolehan 22 persen, kemudian dikuti Gerindra 12 persen, Demokrat 7,1 persen, Golkar 6,7 Persen, Nasdem dan PKS 5 persen, Perindo 4,8 persen, PKB 4,7 persen, dan PPP 2,2 persen. Jika dilihat dari segi wilayah, untuk Sumatera secara umum masih dikuasai PDIP sebanyak 16 persen diikuti Gerindra 13,2 persen, Demokrat 9 persen, Golkar 8,7 persen dan Nasdem 6,2 persen.

"Kalau kita lihat dari segi wilayah di Sumatera itu masih PDIP yang secara umum paling banyak tetapi juga ada Gerindra, Demokrat, Golkar kemudian Nasdem itu yang cenderung lebih kuat di wilayah Sumatera pada Januari ini," kata Djayadi.

Djayadi melanjutkan, di wilayah Banten untuk sementara yang paling kuat ada PKS dengan 21,7 persen diikuti oleh Golkar 14,8 persen, PDIP 12,7 persen dan Gerindra 12,6 persen. PKS juga kembali memimpin pilihan politik di wilayah DKI dengan 38,2 persen diikuti PDIP 18 persen dan Gerindra 6 persen.

"DKI itu yang tertinggi disini masih PKS diikuti oleh PDIP lalu partai-partai lainnya," ujarnya.

Di Jawa barat, menjadi wilayah persaingan ketat antara PDIP, Golkar dan Gerindra. PDIP dengan 20,1 persen, Gerindra mendapat 19,8 persen dan Golkar dengan 10,1 persen. Untuk di wilayah Jateng-DIY, PDIP masih unggul dengan 24,9 persen diikuti partai-partai lainnya seperti Gerindra 5,2 persen, PKB 5,8 persen.

"Di Jawa Timur antara PDIP Gerindra dan PKB yang cukup bersaing, ditambah kemudian yang menarik adalah Perindo dan seterusnya. Sedangkan di Bali Nusa Tenggara seperti biasa, itu lebih tinggi lebih kuat dukungan kepada PDIP kemudian Nasdem lalu Gerindra," ujarnya.

Survei LSI tentang Kinerja Presiden, Pencabutan PPKM, Ketersediaan Bahan Pokok dan BBM, serta Peta Politik Terkini dilakukan melalui telepon dengan metode random digit dialing (RDD) atau secara acak kepada 1.221 responden. Survei yang dilakukan pada 7-11 Januari 2023 ini memiliki tingkat kepercayaan 95 pesen dan margin of error 2,9 persen.

 

photo
Elektabilitasn Bakal Capres per Desember 2022 - (Infografis Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement