REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil dan eks Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo bergabung ke Partai Golkar. Pakar komunikasi politik Emrus Sihombing menilai, elektabilitas Airlangga Hartarto bisa meningkat signifikan setelah membawa tokoh penting bergabung ke partai beringin.
"Apakah akan meningkatkan elektoral daripada Airlangga? Secara hipotesis saya katakan iya. Jadi kalau memang RK mau membincangkan atau mengkampanyekan Airlangga capres maka pengikut follower yang cinta atau yang senang dan militan terhadap RK akan cenderung mengikuti pesan yang disampaikan oleh RK," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (21/1/2023).
Emrus juga menyebut, potensi peningkatan elektabilitas Airlangga juga bisa terjadi di wilayah Jatim. "Khusus di Jawa Timur, kebetulan sekarang Gubernur Khofifah, sehingga kemungkinan lumbung suara akan terpecah, tetapi loyalis Soekarwo sudah pasti akan diikuti apa yang disampaikan Soekarwo, sehingga jabatan dua periode di sana, secara de facto saya pikir pengaruh Soekarwo masih sangat bagus," katanya.
Emrus menyarankan sebaiknya Airlangga juga memboyong gubernur maupun eks kepala daerah lainnya untuk bergabung ke Golkar. Langkah itu harus dilakukan agar elektoral Airlangga terus meningkat.
"Saya kira inilah kejelian dari Airlangga, dia menerima tokoh-tokoh daerah, kalau boleh saran saya tokoh-tokoh daerah Gubernur atau Mantan Gubernur seluruh Indonesia kalau boleh berada di golkar semua. Kalau saya berpendapat, kalau Jatim sudah ada mantan gubernur, kenapa tidak kemudian menarik Khofifah," ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan siap mengkampanyekan narasi Airlangga sebagai capres 2024. Ridwan Kamil didapuk menjadi Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Pemilih dan Co-Chair Bappilu Partai Golkar.
"Saya fatsun terhadap keputusan organisasi maka ke mana-mana keputusan partai terkait Pak Airlangga sebagai capres pun itu akan saya narasikan ke mana-mana," kata Kang Emil, sapaan akrabnya.