REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pengarah Musra Indonesia Andi Gani Nena Wea terkejut ada yang mengaku sebagai inisiator dalam Musra XIII di Jawa Timur. "Inisiator Musra adalah pimpinan 18 organ relawan Jokowi dan tidak ada nama Arvindo Noviar di dalamnya," tegas Andi Gani di Jakarta, Selasa (17/1).
Andi Gani menjelaskan, tidak ada istilah inisiator di Musra XIII Jawa Timur. "Justru yang ada itu panitia daerah yang dipimpin Fauzi sebagai ketuanya," kata dia dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Selasa (17/1/2023).
Dia menegaskan, Musra sendiri merupakan forum yang digelar relawan Jokowi, untuk menghimpun keinginan elemen masyarakat akar rumput, terkait calon presiden dan calon wakil presiden pada Pemilu Presiden 2024 mendatang.
Sejauh ini, kata Andi Gani, muncul banyak tokoh yang dijagokan dalam perhelatan Musra. Ada yang mendukung Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Arsjad Rasjid, Airlangga Hartarto, Mahfud MD, dan banyak lagi lainnya.
"Dan kami kaget munculnya nama Budiman Sujatmiko ini. Karena, hasil e-voting Musra Jawa Timur juga kan belum diumumkan sampai saat ini," ucapnya.
Ketua Panitia Nasional Musra Indonesia Panel Barus menambahkan, tidak ada nama Arvindo Noviar dalam jajaran inisiator Musra. "Kami membantah klaim tersebut," katanya.
Panel menjelaskan, Musra Jawa Timur yang digelar di Grand City Surabaya memang dihadiri 6 ribu peserta dari berbagai elemen masyarakat. Baik itu dari petani, nelayan, buruh, wong cilik, dan lainnya.
Namun, Panel menegaskan, nama tokoh yang disebut yaitu, Budiman Sudjatmiko tidak muncul dalam perhelatan Musra Jawa Timur.
"Nama itu tidak muncul dalam pernyataan peserta di forum Musra. Sementara, hasil e-voting juga belum terlihat ada nama itu," ucapnya.
Sebelumnya, Arvindo Noviar yang mengaku sebagai inisiator Musra Jawa Timur ini mendukung politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko sebagai tokoh yang layak maju jadi calon presiden. Panitia nasional Musra membantah pernyataan dari Arvindo soal itu.