Ahad 15 Jan 2023 22:28 WIB

Desa Wisata Sepakung Gelar Festival ‘Telo Mangul’

Desa Sepakung, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah menggelar Festival Telo Mangul.

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Bilal Ramadhan
Penampilan kesenian tradisional untuk menyemarakkan Festival Telo Mangul di lahan persawahan Mangul, Desa Sepakung, Kecamatan banubiru, kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Ahad (15/1).
Foto: Republika/bowo pribadi
Penampilan kesenian tradisional untuk menyemarakkan Festival Telo Mangul di lahan persawahan Mangul, Desa Sepakung, Kecamatan banubiru, kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Ahad (15/1).

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN — Untuk kali pertama Pemerintah Desa (Pemdes) Sepakung, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang menggelar acara Festival Telo Mangul. Kegiatan ini digelar bertepatan dengan momentum panen raya telo Mangul.

Festival yang memadukan keunikan produk pertanian dan budaya lokal Desa Sepakung ini cukup menarik perhatian masyarakat di Kabupaten Semarang serta daerah lain di sekitarnya.

Baca Juga

Selain untuk menyaksikan pentas kesenian tradisional, kegiatan sehari ini juga menjadi kesempatan untuk berburu Telo Mangul, produk hasil pertanian yang hanya ada di desa ini.

Secara harfiah, Telo Mangul berasal dari kata, ‘telo’ (ketela/ ubi) serta Mangul yang merupakan salah satu kawasan persawahan yang ada di Desa Sepakung.

Kepala Desa Sepakung, Ahmat Nuri mengatakan, telo Mangul merupakan produk khas pertanian di desanya yang tidak ditemukan di lahan pertanian lainnya di Kecamatan Banyubiru, atau bahkan di luar Kabupaten Semarang.

“Cuma ada di sini, persawahan Mangul seluas kurang lebih 4 hektare, di Dusun Krajan, Desa Sepakung,” kata Nuri, Ahad ( 15/1).

Kegiatan festival ini, jelasnya, merupakan salah satu cara untuk mengangkat nilai jual komoditas khas desanya, dengan menggabungkan atraksi budaya serta lapak komoditas hasil pertanian dan perkebunan di Desa Sepakung.

Hanya dengan harga tanda masuk (HTM) Rp 20 ribu per orang, pengunjung bisa menikmati sajian telo Mangul kukus dan ngopi gratis, serta membawa pulang oleh- oleh 1 kilogram telo Mangul.

Selain itu, pengunjung juga bisa berbelanja berbagai produk hasil pertanian dan perkebunan warga Desa Sepakung, gula aren, buah jambu, buah naga hingga sejumlah sayuran yang diproduksi warga setempat.

Selebihnya, pengunjung juga bisa menikmati penampilan berbagai jenis kesenian tradisional setempat, dari panggung terbuka yang disiapkan di arena festival, di area perswahan Mangul.

Antara lain seperti Tari Prajuritan kelompok seni Sekar Karya Muda,  kesenian gedrug buto Mahesa Sura Muda serta keenian Barongan Langen Margo Budoyo.

Kegiatan yang baru digelar tahun ini, juga unuk mendorong kunjungan ke Desa Wisata Sepakung. “Kebetulan, Sepakung ini juga menjadi salah satu desa wisata unggulan di Kabupaten Semarang,” jelasnya.

Hal ini diamini oleh Kepala Dinas Pariwisata (Disparta) Kabupaten Semarang, Heru Subroto yang hadir langsung membuka Festival Telo Mangul ini.

Menurutnya, memadukan potensi pertanian serta keunikan budaya lokal ini menarik dikembangkan sebagai daya tarik bagi kujungan wisata di Desa Wisata Sepakung ini.

Ia bahkan sangat mendukung jika Festival Telo Mangul ini juga menjadi agenda budaya tahunan di Kecamatan Banyubiru, karena keunikannya.

Sebab telo Mangul ini hanya ada di Sepakung, panen rayanya juga hanya sekali tiap tahun, mulai bulan Januari hingga Februari. “Ini inovasi yang menarik, memadukan potensi khas daerah untuk menarik wisatawan,” tegasnya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement