Kamis 12 Jan 2023 22:54 WIB

PDIP akan Usung Megawati Jadi Capres Lagi? Pengamat Nilai Hanya Strategi Politik

PDIP dinilai tidak akan gegabah dalam menentukan siapa capres untuk 2024.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Andri Saubani
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Wakil Presiden Maruf Amin (kanan) dan Ketua Umum PDI P Megawati Soekarnoputri (tengah) saat tiba di acara HUT ke-50 PDI Perjuangan di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023). HUT ke-50 PDI Perjuangan mengusung tema Genggam Tangan Persatuan Dengan Jiwa Gotong Royong dan Semangat Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam. Dalam acara tersebut Ketua Umum PDI Perjuangan menyampaikan pidato politiknya yang berisi imbauan kepadamkader partainya untuk disiplin berpegang pada aturan partai serta memilih untuk menunda mengumumkan Calom Presiden pada momentum perayaan HUT ke-50.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Wakil Presiden Maruf Amin (kanan) dan Ketua Umum PDI P Megawati Soekarnoputri (tengah) saat tiba di acara HUT ke-50 PDI Perjuangan di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023). HUT ke-50 PDI Perjuangan mengusung tema Genggam Tangan Persatuan Dengan Jiwa Gotong Royong dan Semangat Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam. Dalam acara tersebut Ketua Umum PDI Perjuangan menyampaikan pidato politiknya yang berisi imbauan kepadamkader partainya untuk disiplin berpegang pada aturan partai serta memilih untuk menunda mengumumkan Calom Presiden pada momentum perayaan HUT ke-50.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pakar Komunikasi Politik Universitas Gadjah Mada, Nyarwi Ahmad, merespons isu PDIP bakal mengusung Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnputri sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024. Menurut Nyarwi, pernyataan Megawati tersebut merupakan strategi komunikasi politik dari Megawati agar partainya menjadi daya tarik. 

"Saya lihat itu hanya semacam strategi komunikasi politik sebagai ketua umum untuk lebih visible khususnya partainya saya kira itu, untuk daya tarik," kata Nyarwi ditemui di Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (12/1/2023). 

Baca Juga

Kendati demikian, secara regulasi Megawati memenuhi syarat untuk bisa mencalonkan diri sebagai capres. Selain itu secara konstitusional sangat memungkinkan bagi Megawati maju kembali menjadi capres.

"Dan seandainya maju kembali ini bahkan kejutan politik yang tidak hanya besar, tapi sangat besar, kenapa karena ini di luar kalkulasi yang selama ini terjadi di pikiran elit maupun dinamika politik elektoral," ujarnya.

Namun ia meyakini PDIP tidak akan gegabah mengambil keputusan soal capres. Apalagi partai berlambang kepala banteng itu menargetkan hattrick menang pemilu pada Pilpres 2024 mendatang. 

"Semangat ketum Bu Mega di pidato ini juga nampak, pengen hattrick kan, untuk hattrick kan nggak mungkin bu Mega sendiri mencalonkan, pasti akan mencari kandidat mana saja atau siapa dari kader itu yang punya peluang untuk bisa memenangkan di sana. Tentu ada dinamika internal dan eksternal yang pasti mereka kalkulasi," ucapnya. 

Sebelumnya, Megawati sempat memuji dirinya sendiri yang dinilai sebagai sosok pemimpin yang diharapkan pada Pilpres 2024 mendatang. Dirinya memang tidak secara gamblang menyatakan bahwa akan maju dalam kontestasi Pilpres 2024, namun pernyataan tersebut ditafsirkan sejumlah pihak bahwa putri Presiden Pertama RI tersebut akan maju di Pilpres 2024.

"Kamu tahu nggak sih ibumu ini udah pinter, cantik, karismatik. Pejuang, opo meneh? Eh koyo ngene kabeh moh aku. Lah kan udah punya pemimpin yang mestinya, ada pertanyaan 'pemimpin masa depan yang ibu harapkan itu seperti apa?' Aku bilang, 'kok lu nggak ngeliatin gue ya. Orang-orang jelas ada deh, gitu nggak," kata Megawati dalam perayaan HUT ke-50 PDIP beberapa waktu lalu.

 

 

photo
Pasang surut hubungan Nasdem dan PDIP - (Republika/berbagai sumber)

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement