Senin 09 Jan 2023 02:35 WIB

Dekan Sigit Nilai Menteri LHK Sukses Tangani Karhutla dan Deforestasi

Sigit Sunarta enggan terlibat dalam pusaran wacana reshuffle menteri.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar.
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kinerja Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar disorot oleh politikus PDIP Djarot Saiful Hidayat. Bahkan, Djarot mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengganti Menteri Siti.

Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Sigit Sunarta menganggap, kinerja Siti sebagai Menteri LHK selama dua periode sangat bagus. Pasalnya, Siti terbukti mampu menangani permasalah di bidang lingkungan hidup dan kehutanan.

"Beliau adalah menteri yang cerdas, pintar, dan bekerja sangat keras untuk menangani berbagai persoalan di kementeriannya, dan kini dinilai sangat berhasil," ujar Sigit kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (7/1/2023) malam WIB.

Mengapa menteri yang punya kinerja bagus diusulkan untuk diganti? Sigit enggan terlibat dalam pusaran politik wacana itu. "Bukan kewenangan saya menanggapi soal reshuffle ya. Itu kewenangan presiden. Saya hanya melihat dan menilai kinerja menteri yang terkait dengan bidang saya, kehutanan. Jadi Menteri Siti memang bekerja sangat baik," ujarnya.

Sigit menilai, Menteri Siti banyak menorehkan prestasi selama menjabat. Di antaranya, penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), penyelesaikan isu lingkungan atau emisi karbon yang telah dicarikan jalan keluarnya seperti FOLU NeT Sink 2030, persoalan lainnya. "Secara pribadi saya mengagumi beliau," katanya.

Sigit menjelaskan, persoalan karhutla, seperti dikemukakan Menteri Siti dalam paparan akhir tahun 2022, capaian kinerja Kementerian LHK pada 2022, adalah tidak adanya kebakaran hutan yang signidikan dan secara nasional dapat ditangani dengan baik.

Pun dengan pencegahan deforestasi, sambung dia, Indonesia mendapat apresiasi tinggi dari dunia internasional. Hal itu karena laju perambahan hutan semakin menurun.

"Ini yang saya sangat apresiasi. Menteri Siti selalu mengundang dan mendiskusikan banyak hal di bidang lingkungan dan kehutanan dengan kalangan akademisi di berbagai kampus. Saya sendiri beberapa kali ke Jakarta dan diajak diskusi tentang isu lingkungan dan juga kehutanan." kata Sigit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement