Jumat 06 Jan 2023 20:53 WIB

Kasus Begal Bermunculan di Jakarta, Pengamat Tata Kota: Segera Petakan Titik Rawan

Selain peningkatan pengamanan, titik rawan begal diperlukan agar warga waspada.

Rep: Zainur Mashir Ramadhan/ Red: Andri Saubani
Sejumlah tersangka kasus pembegalan dihadirkan saat konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, pada Maret tahun lalu. Pada akhir 2022, kasus begal kembali bermunculan di Ibu Kota yang mengakibatkan korban meninggal dunia. (ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah tersangka kasus pembegalan dihadirkan saat konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, pada Maret tahun lalu. Pada akhir 2022, kasus begal kembali bermunculan di Ibu Kota yang mengakibatkan korban meninggal dunia. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pakar Tata Kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga, menyoroti ramainya tindak kriminal pembegalan yang terjadi di DKI Jakarta. Menurut dia, Forkopimda terkait dari Pemprov DKI hingga Polda Jaya perlu bekerja sama meningkatkan keamanan di lokasi tertentu.

 

Baca Juga

“Pemprov DKI, Satpol PP, Polda Metro Jaya dapat memetakan titik-titik lokasi paling rawan tindakan kriminalitas, termasuk pembegalan di malam-pagi hari,” kata Nirwono saat dihubungi, Jumat (6/1/2022).

Dengan adanya pemetaan nantinya, dia berharap ada sosialisasi yang disampaikan kepada media agar diketahui masyarakat kelak. Tak hanya itu, dengan pemetaan itu, dia berharap juga ada kewaspadaan dari masyarakat untuk mengetahui daerah-daerah yang rawan.

“Ke depan, Pemprov DKI dan Polda Metro agar mengoptimalkan aplikasi panic button untuk lebih mudah diakses warga jika mengetahui atau mengalami kejahatan,” tuturnya.

 

Menyoal kemanan lebih, dirinya menyarankan adanya siskamling dan patroli di daerah tertentu, tak terkecuali daerah-daerah yang memang dirasa perlu. Bahkan, pemasangan CCTV dan penerangan lampu yang memadai juga dia harap bisa ditingkatkan.

 

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, mengkonfirmasi sejumlah aksi begal yang kini kian banyak di Jakarta. Namun demikian, dirinya enggan memperbanyak CCTV untuk antisipasi dan keamanan.

“Kalau konsep nambah CCTV bagus, tapi saya rasa peningkatasn keamanan dengan pak kapolda dan pak pangdam yang perlu ditingkatkan,” kata Heru kepada awak media di Jakarta, Kamis (5/1/2022). 

Ditanya konsep pengetatan bersama beberapa pihak Forkopimda yang ada, kata dia, berbentuk oprasi. Utamanya, yang biasa dilakukan para Kapolres dan Dandim.

“Termasuk juga saya minta operasi lebih di jam rawan,” ucap dia.

 

photo
Melawan Begal - (Republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement