REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Palembang, Sumatera Selatan, menambah sebanyak enam unit armada truk pengangkut sampah. Kepala DLHK Kota Palembang Akhmad Mustain di Palembang, Jumat (6/1/2023), mengatakan, penambahan truk tersebut dilakukan karena jumlah armada saat ini masih belum memadai untuk mengangkut sampah di kota ini.
"Saat ini jumlah truk pengangkut sampah sebanyak 121 unit ini hanya dapat mengangkut sampah 800-900 ton ke tempat pengelolaan akhir sampah (TPA), karena potensi produksi sampah di kota ini mencapai 1.180 ton per hari," katanya.
Penambahan truk tersebut, diharapkan tidak ada lagi penumpukan sampah di tempat pembuangan sampah (TPS) yang ada di 18 kecamatan di kota ini. Pencabutan status PPKM di Kota Palembang akan ada banyak kegiatan seperti konser, karnaval, dan sebagainya, sehingga potensi produksi sampah di kota ini meningkat.
Ia mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah di anak-anak sungai karena itu berdampak buruk bagi lingkungan sekitarnya dan juga salah satu penyebab banjir di kota ini. "Buanglah sampah pada tempat yang telah disediakan karena saat ini masih banyak masyarakat yang membuang di sungai," katanya.
Untuk mengurangi sampah, Pemkot Palembang bekerja sama dengan PT Indo Green Power akan membangun konstruksi proyek pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL) yang dimulai pada 2023.
"Proyek PSEL atau Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) ini dalam kajian jual-beli listrik oleh PLN sudah dinyatakan lulus dan layak. Kami saat ini juga sedang melakukan analisis dampak lingkungan (amdal). Ini menjadi sebuah solusi kami untuk mengatasi sampah," katanya.