Jumat 06 Jan 2023 18:00 WIB

Kasus Keracunan Chiki Ngebul di Jabar Jadi Pembelajaran Daerah Lain

Kasus keracunan chiki ngebul

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Qommarria Rostanti
Kasus keracunan chiki ngebul harus jadi pelajaran bagi daerah lain. (ilustrasi)
Foto: Antara/Destyan Sujarwoko
Kasus keracunan chiki ngebul harus jadi pelajaran bagi daerah lain. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kasus keracunan chiki ngebul yang terjadi di Jawa Barat dinilai harus menjadi pembelajaran bagi daerah lain. Utamanya dalam memperhatikan keamanan dan keselamatan anak didik di sekolah.

Kepala Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Pembajun Setyaningastutie, mengatakan, meski hingga kini belum menemukan kasus keracunan chiki ngebul di DIY, namun masyarakat diminta tetap waspada.

Baca Juga

"Hasil pemantauan selama ini memang baik, artinya di DIY masih didalam koridor (belum ada temuan kasus keracunan chiki ngebul). Dengan kasus (di Jawa Barat) ini, kita belajar dengan kasus tersebut. Kami lebih mewaspadai, lebih menjaga, mengkondisikan di awal," kata Pembajun kepada Republika.co.id, Jumat (6/1/2023).

Untuk mengantisipasi keracunan chiki ngebul, dia meminta orang tua menyiapkan bekal anak dari rumah. "Kami mengimbau orang tua agar memberi bekal anak dari rumah," kata dia.

Bekal yang disiapkan harus berisi makanan yang sehat. "Makanan yang dibuat dari rumah itu jauh lebih higienis, tempatnya lebih bersih karena dia personal, kotak makannya sendiri, wadah makannya milik sendiri," ujar Pembajun.

Dia juga mengimbau masyarakat memeriksakan kesehatan anak ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) terdekat jika ada gejala keracunan. Begitu pun pihak sekolah diminta turut aktif melakukan pemantauan jajanan anak yang dijual di lingkungan sekolah.

Pembajun mengatakan, pihak tenaga kesehatan melalui puskesmas juga diharapkan bersiap dan waspada. "Jadi kondisi-kondisi tertentu dengan kasus ini, yang mereka sudah ada gejala mual, muntah dan ini kemudian merasa begah kalau kata orang Jawa, maka periksakan ke fasyankes terdekat," ujar Pembajun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement