Jumat 06 Jan 2023 10:03 WIB

Konsolidasi PDIP Dinilai Kuat Karena Banyak Kantor Partai di Daerah

PDIP diketahui menguatkan jaringan kepartaian dengan membangun 112 kantor.

Kader Partai PDI mengibarkanPerjuangan  bendera merah putih dan bendera partai di depan kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Aceh yang baru diresmikan dan dihadiri mantan Sekjen PDI-P yang juga Menpan RB Tjahjo Kumolo di kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan di Banda Aceh, Aceh, Kamis (28/10/2021). Selain menghadiri peresmian kantor (DPD) PDIP Aceh, Tjahjo Kumolo juga mengunjungi tempat pelayanan publik di ibu kota Provinsi Aceh.
Foto: ANTARA/Syifa Yulinnas
Kader Partai PDI mengibarkanPerjuangan bendera merah putih dan bendera partai di depan kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Aceh yang baru diresmikan dan dihadiri mantan Sekjen PDI-P yang juga Menpan RB Tjahjo Kumolo di kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan di Banda Aceh, Aceh, Kamis (28/10/2021). Selain menghadiri peresmian kantor (DPD) PDIP Aceh, Tjahjo Kumolo juga mengunjungi tempat pelayanan publik di ibu kota Provinsi Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sekolah Partai yang diinisiasi PDI Perjuangan (PDIP) dan kemudian diikuti oleh partai politik lain di Indonesia diapresiasi oleh para akademisi. Apalagi di Sekolah Partai PDIP, memperkuat materi ideologi Pancasila dan hingga materi antikorupsi.

Peneliti Politik Wasisto Raharjo Jati menilai bahwa Sekolah Partai yang dibangun oleh PDIP merupakan terobosan yang patut diapresiasi. Sekolah Partai PDIP sendiri digelar untuk mempersiapkan kader-kader berkualitas yang layak dinominasikan dalam jabatan publik. 

Baca Juga

Apalagi, lanjutnya, dalam Sekolah Partai juga diberikan pembekalan materi salah satunya anti korupsi hingga penggemblengan secara ideologi Pancasila.

"Hal ini tentu patut diapresiasi di tengah kondisi politik saat ini yang mulai tergerus komitmen ideologinya," ucap Wasisto dalam keterangan persnya, Jumat (6/1/2023).

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan memasuki usia ke-50 tahun pada 10 Januari 2023, mendatang. Secara kepartaian, partai pimpinan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri ini telah malang melintang disemua lintas rezim pemerintahan. Mulai dari Orde Baru, reformasi hingga sekarang.

Tentu hal itu, membuktikan bahwa PDIP sangat kuat dan solid sebagai sebuah partai politik. Wasisto Raharjo Jati pun menyebut, bahwa PDIP sebagai salah satu parpol yang mengakar secara ideologis dan adaptif dalam berbagai periode pemerintahan.

PDIP juga diketahui menguatkan jaringan kepartaian dengan membangun kurang lebih 112 kantor Partai sebagai pusat pengorganisasian partai selama dua tahun belakangan ini 

"Artinya usia 50 tahun ini menunjukkan partai yang telah matang secara institusi dan solid secara jaringan," kata Wasisto.

Wasisto juga mendorong agar partai berlambang banteng moncong putih itu tetap konsisten dalam memperjuangkan kepentingan rakyat di usia yang menginjak ke 50 tahun ini.

Terlebih, selama ini PDIP dikenal dan sangat akrab di telinga masyarakat sebagai partai 'wong cilik'.

"Saya berharap agar partai ini tetap konsisten sebagai partainya wong cilik baik nanti ketika dalam lingkar kekuasaan maupun di luar kekuasaan," terangnya.

Pakar Kebijakan Publik Trubus Rahadiansyah mengatakan, apa yang sudah dilakukan PDIP dalam mendirikan kantor partai di sejumlah daerah mempunyai banyak keuntungan. Trubus mengatakan, keberadaan kantor partai memperkuat jajaran partai di seluruh daerah.

“Saya melihat, lebih memperkuat koordinasi, kolaborasi antar internal partai sendiri,” jelas Trubus.

Selain itu, lanjut Trubus, ini juga menampilkan sosok partai yang menekankan kepada transparasi dan akuntabilitas. 

“Lebih kepada menampilkan sosok partai yang menekankan kepada transparansi dan akuntabilitas. Itu yang memang selama ini, di mana partai-partai cenderung tertutup karena partai di Indonesia ini lebih mengedepankan bagaimana cara mendapatkan kekuasaan, belum ada sampai internal partainya, menata manajemennya, organisasinya itu relatif minim. Ada partai, satu periode saja hilang, konstituennya hilang, perannya semakin tidak ada. PDIP berbeda,” tegas Trubus.

Selain memerkuat konsolidasi internal partai sendiri, kantor partai juga sebagai wadah para calon-calon kader dan legislastifnya, simpatisannya, agar memperoleh pendidikan partai politik.

“Karena di Indonesia itu juga minim soal pendidikan partai politiknya,” kata Trubus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement