Kamis 05 Jan 2023 12:01 WIB

Kementerian PPPA Masih Telusuri Anak 12 Tahun Diduga Hamil 8 Bulan

Kementerian PPPA masih menelusuri keberadaan anak 12 tahun yang hamil delapan bulan.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Bilal Ramadhan
Ilustrasi Hamil. Kementerian PPPA masih menelusuri keberadaan anak 12 tahun yang hamil delapan bulan diduga korban pemerkosaan massal atau geng rape.
Foto: pixabay
Ilustrasi Hamil. Kementerian PPPA masih menelusuri keberadaan anak 12 tahun yang hamil delapan bulan diduga korban pemerkosaan massal atau geng rape.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) merespons viralnya akun TikTok @Hennyzegamakcuteola dengan videonya yang menceritakan kasus anak berusia 12 tahun yang tengah hamil tua. Anak yang namanya disamarkan sebagai Bunga itu disebutnya sebagai korban pelecehan seksual.

Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA Nahar menyampaikan pihaknya masih berupaya menemukan anak yang disebut dalam video itu. Salah satunya dengan mengoptimalkan Tim Layanan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 

Baca Juga

"Kami masih mencari TKP dan keberadaan anak," kata Nahar kepada Republika, Kamis (5/1/2023). 

Nahar berharap anak tersebut tetap aman dalam dekapan pendampingnya. Dari penuturan akun @Hennyzegamakcuteola disebutkan Bunga yang tengah mengandung delapan bulan dibawa ke rumahnya dari sebuah daerah. Bunga merupakan anak dari karyawan perkebunan miliknya.

"Mudah-mudahan anak dalam kondisi aman bersama pendampingnya," ujar Nahar. 

Nahar juga menyebut bila kasus ini merupakan Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) maka harus dipastikan diproses secara hukum. Akun @Hennyzegamakcuteola sebenarnya mengaku mengunggah cerita tentang Bunga untuk memberikan edukasi agar para orang tua lebih waspada menjaga keluarga dan anak-anaknya.

"Jika belum dilaporkan harus segera dilaporkan ke layanan pengaduan di kepolisian atau tempat-tempat pengaduan lainnya yg tersedia. Untuk korbannya perlu mendapatkan perlindungan dan penanganan yang sebaik-baiknya," ucap Nahar. Rizky Suryarandika

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement