REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, PT Transportasi Jakarta (TransJakarta), meresmikan Halte Jatinegara 2 di Jakarta Timur setelah direvitalisasi sejak beberapa bulan lalu. Direktur Utama PT TransJakarta, Mochammad Yana Aditya mengatakan, Halte Jatinegara 2 saat ini sudah terintegrasi langsung dengan Stasiun Kereta Api (KA) Jatinegara.
"Ini halte integrasi pertama yang kita resmikan, selanjutnya nanti akan menyusul Cawang,Cikoko, kemudian Juandadan Matraman," kata Mochammad Yana Aditya di Jakarta, Rabu (4/1/2023).
Yana menambahkan, proses revitalisasi halte tersebut memakan waktu sekitar delapan bulan pengerjaan. Halte Jatinegara 2 saat ini dilengkapi dengan fasilitas mushala, toilet, toilet disabilitas, lift, area komersial, "vending machine", layar "Pasengger Information System" (PIS) hingga Wi-Fi.
Yana menjelaskan, sebelum direvitalisasi Halte Jatinegara 2 hanya bisa menampung 164 orang pada jam normal dan 328 orang pada jam sibuk. "Setelah dibangun kembali dan direvitalisasi daya tampung meningkat, untuk jam normal jadi 600 orang, pada waktu 'peak hour' 12.00 orang," ujar Yana.
Diharapkan dengan revitalisasi Halte Jatinegara 2 yang sudah terintegrasi dengan Stasiun KAJatinegara itu dapat semakin memudahkan dan mendorong minat masyarakat untuk menggunakan transportasi umum. "Ini salah satu bagian dari upaya kita mengintegrasikan dan menyinergikan dari transportasi yang ada," tutur Yana.
Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo menyambut baik integrasi Halte TransJakarta dan stasiun kereta api tersebut.Dia berharap ke depan semakin banyak stasiun kereta api yang juga terintegrasi dengan moda transportasi umum lainnya."Integrasi dan konektivitas merupakan kunci utama dalam membangun transportasi untuk masyarakat secara berkelanjutan," ujar Didiek