Selasa 03 Jan 2023 06:24 WIB

Jusuf Hamka: Bangun Tol Pakai Uang Pemerintah Itu Bohong

Viral video Babah Alun menyebut, pembangunan Tol Cisumdawu dibiayai bank syariah.

Pemilik Warung Nasi Kuning Podjok Halal, Muhammad jusuf Hamka (60) menceritakan awal muka membuka warung makanan seharga Rp. 3 ribu, Selasa (13/2)
Foto: Republika/Fergi Nadira
Pemilik Warung Nasi Kuning Podjok Halal, Muhammad jusuf Hamka (60) menceritakan awal muka membuka warung makanan seharga Rp. 3 ribu, Selasa (13/2)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Video pengusaha Jusuf Hamka (66 tahun) yang sedang meneken kontrak pembiayan pembangunan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) viral di media sosial (medsos). Jusuf Hamka melalui PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) memimpin kelanjutan proyek Tol Cisumdawu setelah mendapatkan pembiayaan sindikasi dari Bank Syariah Indonesia (BSI).

Pembiayaan itu merujuk perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) Tol Cisumdawu. Uniknya, dikutip dari laman resmi BPJT, penandatanganan perjanjian pembiayaan sindikasi berdasarkan prinsip Musyarakah Mutanaqishah (MMq).

Baca: Kendaraan Menuju Jakarta Naik 56,54 Persen Saat Tahun Baru

"Baru tandatangan 28 Desember 2022. Alhamdulillah duit anak kampung. Jadi gak ada duit pemerintah. Jadi kalau orang bilang bangun jalan tol pakai uang pemerintah itu bohong. Jadi kolaborasi pemerintah dan swasta," kata Babah Alun, sapaan akrabnya dalam video dikutip Republika.co.id di Jakarta, Selasa (3/1/2022).

Saat ini, pembangunan Tol Cisumdawu masih menyisakan Seksi IV Cimalaka-Legok sepanjang 8,2 kilometer (km), Seksi 5 Legok-Ujungjaya sepanjang 14,9 km, dan Seksi 6 Ujungjaya-Dawuan sepanjang 6,06 km. Karena itu, ia menegaskan, salah besar jika hanya pemerintah yang dianggap membangun jalan tol.

"Jadi kalau orang nyinyir sama pemerintah itu salah besar, karena ini swasta yang membangun untuk negeri," ucap Babah Alun.

Baca: Kota Semarang Tiga Hari Banjir, Tiga Orang Tewas Tersetrum

Dia memastikan, pembangunan Tol Cisumdawu dikonsep seperti di luar negeri. Misalnya, ada toko seperti di Amerika Serikat dan Jepang. "Pokoknya nanti Tol Cisumdawu bukan hanya terowongan kembar, tapi nanti ada outlet seperti di luar negeri, ada kayak di Boston Amerika atau kayak di Jepang," ujarnya.

Dia menyampaikan, pembangunan di Tol Cisumdawu bukan satu-satunya yang sudah dikerjakannya. Babah Alun mencatat, sudah enam tol yang digarapnya di bawah PT Citra Marga Nusaphala Persada. Setelah ini, pihaknya siap mengerjakan Tol Harbour Road II rute Ancol Timur-Pluit sepanjang 9,6 km.

"Ini kita bukan jalan tol satu-satunya, kita sudah ada enam dan kita akan bangun lagi nanti Harbour II dan akan dibiayai bank syariah. Ini bank syariah ini memakai hukum syariah. Nanti akan membuat jalan tol syariah, nanti sahamnya juga syariah yang akan dipublikasikan tahun depan (2023) ya karena sekarang sedang digodok dengan akademisi dan BPJT," ucap Babah Alun.

Dia pun siap mengadakan syukuran atas rencana pembangunan beberapa tol yang digarap perusahaan, yang digawanginya. Selain syukuran di Masjid Babah Alun di kolong Tol Ancol, Jakarta Utara, ia bakal meresmikan masjid juga di kawasan Krukut, Kota Depok, Jawa Barat. Masjid Babah Alun di Krukut berlokasi di rest area Tol Depok-Antasari (Desari) yang dikerjakan PT Citra Waspphutowa, yang merupakan anak perusahaan PT Citra Marga Nusaphala Persada.

"Nah kemudian di rest area ini kita akan bikin lokasinya 15 hektare rest area yang ada Masjid Babah Alun kiri kanan. Uang jalur kiri kanan bisa terhubung dengan jembatan di atas, kita bikin outlet yang mewah dan UMKM tetap ada, yang mewah itu tetap buat orang-orang yang mencari barang branded tetap ada di situ. Dan kelas middle low seperti Cihampelas kita kasih kesempatan juga di sana," ucap Babah Alun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement