Senin 02 Jan 2023 23:07 WIB

Kawasan Wisata Gili Trawangan Lombok Terendam Banjir

Banjir Gili Trawangan Lombok mulai mengganggu para wisatawan.

Wisatawan beraktivitas di Pantai Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Wisatawan beraktivitas di Pantai Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Banjir setinggi betis orang dewasa melanda Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat akibat tingginya curah hujan yang terjadi pada Senin. "Hujan lebat terjadi sejak siang menjelang sore, namun sumur resapan tidak mampu menampung air hujan," kata Ketua Gili Hotel Association (GHA) Lalu Kusnawan, yang dihubungi di Mataram, Senin (2/1/2023) malam.

Ia mengatakan, kondisi air yang mencapai betis orang dewasa mengganggu kenyamanan wisatawan yang melintas di ruas jalan. Terlebih para wisatawan masih banyak yang belum meninggalkan Gili Trawangan setelah merayakan malam tahun baru.

Baca Juga

"Kondisi seperti ini tentu mengganggu kenyamanan wisatawan. Bahkan mungkin ada hotel di kawasan central yang terdampak. Tapi air sudah mulai surut malam ini," ujarnya.

Menurut Kusnawan, Gili Trawangan tidak memiliki drainase sebagai tempat penyaluran air hujan. Namun, Pemerintah Kabupaten Lombok Utara sudah membuat sumur resapan dari wilayah Utara hingga ke Selatan.

Namun, sumur resapan tersebut belum mampu menampung air setiap kali hujan lebat turun. Hal itu juga yang menyebabkan kawasan pusat Gili Trawangan sering terjadi banjir.

"Banjir seperti sudah menjadi jatah. Kalau hujan seharian penuh siap-siap dikirimkan perahu karet untuk sarana pengganti cidomo (kendaraan tradisional Lombok-red)," ucap Kusnawan.

Ia berharap kondisi banjir setiap kali hujan lebat di kawasan pusat Gili Trawangan mendapat perhatian dari berbagai pihak terbaik, terutama Pemerintah Kabupaten Lombok Utara. Sebab, banjir sering terjadi ketika ramai kunjungan turis mancanegara.

Misalnya, pada momen Tahun Baru 2023, diperkirakan jumlah wisatawan yang berada di kawasan wisata tiga gili (Gili Trawangan, Meno dan Air) mencapai lebih dari 4.000 orang, namun sebagian besar berada di Gili Trawangan.

Menurut Kusnawan, pada momen Tahun Baru 2023 tersebut, tingkat hunian hotel rata-rata mencapai 90 persen. Bahkan ada yang mencapai 100 persen. Kondisi tersebut jauh meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

"Hingga hari ini masih ada wisatawan yang tinggal di Gili Trawangan. Biasanya mereka pulang pada tanggal 2 atau 3 Januari. Kebetulan hari ini juga kapal cepat tidak beroperasi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement