REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengajak semua warga untuk optimistis menghadapi beragam tantangan di 2023. Ridwan Kamil, meyakini kesiapan menghadapi prediksi disrupsi sudah terlatih saat pandemi Covid-19. Meski begitu, Ridwan Kamil mengingatkan bahwa optimisme haru diiringi dengan kewaspadaan.
“Tetap waspada disrupsi ini datang berganti ada pandemi, Covid-19 dan lain-lain, dengan kewaspadaan, kita sudah terlatih melalui pandemi Covid-19. Ikuti arahan pemerintah insya allah selamat dan insya allah tidak ada resesi 2023. Kita fokus membangun jabar lebih baik,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.
Saat ditanya mengenai resolusi, Emil tidak menyebutkan secara spesifik. Rencana yang sempat tidak terealisasi pada 2022 diharapkan bisa terwujud pada 2023.
“Tahun depan, melakukan yang resolusi tahun lalu yang tidak terjadi. Pokoknya mudah-mudhan sedikit berita buruk, lebih banyak berita baik. Jadi selamat tahun baru buat warga Jabar. Harus ada semangat baru, yang buruk di 2022 jangan diulangi kita sambut 2023 dengan optimis karena kalau optimis biasanya lebih romantis,” paparnya.
Emil bersama Kapolda Jabar, Irjen Suntana beserta jajaran pimpinan Kodam III Siliwangi memantau sejumlah pos pengamanan (pospam) di Kota Bandung. Selain itu, mereka membahas hasil laporan dari berbagai daerah.
Hasilnya, Emil menyatakan bahwa situasi semua daerah di Jawa Barat kondusif. Kepadatan kendaraan terkendali hingga belum ada laporan gangguan kamtibmas.
“Secara umum laporan malam ini terjadi kepadatan tapi terkendali. Ada 326 pospam didirikan, kemudian 27 ribu personel disipakan. Saya melihat warga semua 100 persen happy. Mudah-mudahan tidak ada sampah,” katanya.
Walaupun PPKM sudah dicabut, kata dia, tolong jaga ketertiban yang merasa sakit pakai masker, yang berkerumun waspada. "Semua polisi sedang siaga satu waspada, terukur, silakan bergembira dan berbahagia asal tertib saja,” katanya.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo pun menyatakan bahwa secara umum kepadata lalu lintas di luar prediksi. “Jalan cenderung lancar, titik kepadatan memang ada, tapi terkendali. Itu ada di kawasan puncak Bogor, lalu di daerah wisata seperti Lembang, tapi semua kondusif,” katanya.