Sabtu 31 Dec 2022 20:04 WIB

Cerita Naik Sepeda dan Pilihan Berwirausaha

Kewirausahaan dapat diajarkan, dilatih, dibiasakan, dan karenanya dapat disiapkan.

Yoga Prasetya (baju merah) bersama mekanik Esta Garage sedang mengerjakan servis sepeda motor di bengkelnya di kawasan Canggu, Kabupaten Badung, Bali, beberapa waktu lalu.
Foto:

Diajarkan dan Dilatih

Wakil Kepala SMK Negeri 3 Tangerang Selatan (Tangsel), Jafar Wahid menilai, masalah pola pikir (mindset) masih menjadi isu utama mengapa sedikit yang tertarik untuk berwirausaha. SMK Negeri 3 Tangsel merupakan salah satu sekolah binaan AHM yang bekerja sama dengan PT Wahana Makmur Sejati (WMS) sebagai dealer utama daerah Jakarta-Tangerang.

"Kita rutin buat survei ke kelas X. Biasanya, di atas 50 persen siswa itu bilang kalau wirausaha itu bakat. Biasanya bisa usaha karena sudah turun temurun di keluarga," kata dia kepada Republika.co.id di Tangsel, belum lama ini. 

Karenanya, dia pun kerap memberikan pemahaman kepada para siswa bahwa berwirausaha itu merupakan pilihan. Jafar menganalogikannya seperti halnya naik sepeda. Untuk dapat naik sepeda tidak dibutuhkan bakat. Yang penting adalah tidak takut jatuh dan terus berusaha.    

photo
Suasana bengkel di SMK Negeri 3 Tangerang Selatan. - (republika/faqih)

Apalagi, kata dia, otomotif merupakan sektor usaha yang luas. Siswa bisa menjadi pengusaha mulai dari sektor hulu hingga hilir. Mulai dari menjual unit, suku cadang, hingga fokus ke bengkel sebagai layanan purnajual.  

"Di mata pelajaran Proses Bisnis di Bidang Otomotif saya selalu menjelaskan kalau berwirausaha saat ini sudah jauh lebih mudah dari dulu. Sekarang, semuanya bisa dilakukan dengan handphone. Jadi bisa dilakukan oleh semua orang," papar dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement