Sabtu 31 Dec 2022 05:34 WIB

Big Data LAB45: Isu Jokowi 3 Periode, Penundaan Pemilu Paling Banyak Dibincangkan Warganet

Warganet menolak wacana presiden 3 periode dan penundaan pemilu.

Presiden Joko Widodo memberikan tanggapan terkait isu di tengah masyarakat yang sedang hangat membahas tiga periode Rabu (30/3/2022).
Foto: Dok. Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo memberikan tanggapan terkait isu di tengah masyarakat yang sedang hangat membahas tiga periode Rabu (30/3/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Big Data Laboratorium Indonesia 2045 (LAB45) menunjukkan isu tiga periode masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), penundaan pemilihan umum (pemilu), dan perpanjangan masa jabatan presiden merupakan isu politik paling banyak dibincangkan warganet (netizen) sepanjang 2022. Berdasarkan data yang dikumpulkan dari perbincangan dunia maya, 80 persen hingga 90 persen warganet menolak wacana presiden tiga periode, penundaan pemilu, dan perpanjangan masa jabatan presiden.

"Isu penolakan tiga periode sendiri tidak hanya berasal dari klaster kontra pemerintah, tapi terlihat dari akun-akun yang selama ini menjadi pendukung Jokowi," kata Analis Utama Big Data LAB45 Diyauddin di Jakarta, Jumat (30/12/2022).

Baca Juga

Diyauddin menuturkan dalam temuan LAB45, di pengujung tahun 2022 wacana penundaan pemilu dikaitkan dengan resesi ekonomi yang diprediksi akan terjadi pada 2023. Akun-akun oposisi atau kontra pemerintah terlihat mencurigai narasi resesi atau krisis ekonomi akan digunakan kelompok tertentu sebagai argumentasi untuk memuluskan wacana penundaan pemilu.

Ia menambahkan, selain menangkap isu tentang perpanjangan masa jabatan presiden, Big Data juga menangkap sentimen negatif yang cukup tinggi selama 2022. Adapun isu yang direspons secara negatif dari warganet di antaranya terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), kelangkaan minyak goreng, polemik Undang-Undang Omnibuslaw Cipta Kerja (Ciptaker), hingga Undang-Undang tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RUU KUHP).

Dari sisi pendengung (buzzer), buzzer dari berbagai kalangan juga turut aktif dalam merespons isu-isu yang ada, seperti klaster pro pemerintah, klaster partai oposisi, klaster aktivis, dan klaster kelompok spektrum ideologi kanan konservatif. Tak hanya itu, sambung dia, Big Data juga melihat eksposur tertinggi figur politik yang dibicarakan berasal dari politisi yang sudah malang melintang di dunia perpolitikan.

Tercatat, nama Anies Baswedan, Erick Thohir, Mahfud MD, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo selalu disebut-sebut dalam perbincangan di dunia maya. Keempat nama tersebut, kecuali Mahfud MD, selalu dikaitkan dengan isu calon presiden dan calon wakil presiden 2024.

"Prediksi kami untuk 2023 isu penundaan pemilu masih akan menjadi perhatian warganet. Kemudian disusul dengan isu resesi/krisis ekonomi global yang kemungkinan berdampak negatif pada ekonomi nasional, serta hal-hal terkait pemilu 2024 yang kemungkinan akan menunjukkan polarisasi di media sosial," tutupnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement