Kamis 29 Dec 2022 15:20 WIB

Angin Kencang Terjang Permukiman Warga di Serang

Rumah warga yang mengalami kerusakan berlokasi di Desa Tonjong, Kecamatan Kramatwatu.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andi Nur Aminah
Warga mengamati rumah yang rusak terkena angin kencang (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Seno
Warga mengamati rumah yang rusak terkena angin kencang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Angin kencang menerjang permukiman warga di Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Rabu (28/12/2022). Fenomena ini terjadi ketika hujan disertai angin kencang yang berdampak pada kerusakan rumah warga.

"Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, kaji cepat sementara tercatat sedikitnya 15 unit rumah mengalami rusak," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (29/12/2022).

Baca Juga

Ia menambahkan, rumah warga yang mengalami kerusakan berlokasi di Desa Tonjong, Kecamatan Kramatwatu. Angin kencang ini juga berdampak pada 20 KK/105 jiwa. Hasil pematauan visual, dia melanjutkan, kerusakan terlihat pada atap rumah yang beterbangan usai diterjang angin kencang. Hingga kini belum ada laporan korban jiwa atas kejadian ini.

Sesaat setelah kejadian, ia menyebutkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang bersama tim gabungan segera melakukan kaji cepat dan berkoordinasi untuk melakukan penanganan darurat. Selain itu, tim gabungan juga membantu warga sekitar membersihkan material yang terbawa saat terjadi angin kencang. 

Merujuk informasi prakiraan cuaca dari BMKG, wilayah Serang berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang untuk tiga hari ke depan (31/12) dengan kecepatan angin berkisar 10 hingga 20 KM/Jam.  Pada masa peralihan musim ini, BNPB menghimbau bagi masyarakat dan pemangku kepentingan untuk waspada terhadap potensi angin kencang, hujan deras dalam waktu singkat, puting beliung serta potensi cuaca yang memicu terjadinya bahaya hidrometeorologi .

"Masyarakat juga dapat memantau informasi prakiraaan cuaca melalui Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta memeriksa potensi bencana disekitar wilayah melalui InaRisk," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement