REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat Banten agar mewaspadai hujan lebat dan angin kencang disertai petir. Cuaca buruk itu berpotensi menimbulkan bencana alam.
"Peringatan kewaspadaan dini cuaca buruk itu disampaikan ke instansi terkait, seperti BPBD, ASDP dan pengelola wisata," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG, Stasiun Meteorologi Maritim Kelas I Serang, Tarjono, Senin.
Curah hujan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang dan petir/kilat melanda sebagian besar wilayah Banten. Masyarakat Banten tentu diminta meningkatkan kewaspadaan jika cuaca buruk melanda daerah itu.
Biasanya, kata dia, potensi hujan tinggi dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang dan petir/kilat menimbulkan banjir, longsor dan angin puting beliung. "Kami berharap kewaspadaan itu dapat mengurangi risiko kebencanaan," katanya.
Menurut dia, sebagian besar wilayah Banten dilanda hujan pada pagi dan siang berawan juga hujan ringan, sedang hingga lebat terjadi di Cikeusik, Panimbang, Labuan, Carita, Mandalawangi, Pandeglang, Padarincang, Serang, Rangkasbitung, Cimarga, Muncang, Gunung Kencana, Balaraja, Pasar Kemis, Tigaraksa, Curug, Tangerang, Serpong, dan Ciputat.
Sedangkan, malam hari berawan dan juga hujan ringan, sedang terjadi dini hari di Bayah, Cibeber, Malingping, Gunung Kencana, Wanasalam, Cimarga, Sobang, Cikeusik, Labuan, Carita, Mandalawangi dan Padarincang.
Sementara itu, potensi tinggi gelombang selat Sunda bagian selatan atau Samudera Hindia berkisar 2.5 - 4.0 meter. Cuaca buruk di Selat Sunda bagian selatan atau Samudera Hindia masuk kategori tinggi, sehingga nelayan, pelaku pelayaran dan wisatawan diminta waspada guna menghindari kecelakaan laut. "Kami berharap pelaku pelayaran, nelayan dan wisatawan di Selat Sunda bagian selatan atau Samudera Hindia waspadai gelombang empat meter itu," katanya.