Selasa 27 Dec 2022 14:37 WIB

Demokrat Pertanyakan Urgensi Jokowi Lakukan Reshuffle

Jokowi bersama kabinetnya seharusnya fokus bekerja pascapandemi Covid-19.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Ilham Tirta
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra.
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan, masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya tersisa sekira dua tahun lagi. Seharusnya, Jokowi bersama kabinetnya fokus bekerja pasca pandemi Covid-19.

Bukan justru melakukan perombakan kabinet atau reshuffle yang justru akan menyita perhatian publik. Apalagi, jika benar adanya keputusan politis dalam keputusan untuk mendepak pembantunya di kabinet.

Baca Juga

"Waktu bekerja tinggal dua tahun, rakyat tentu berharap kinerja kabinet ini semakin membaik dan para menterinya fokus memulihkan kondisi negeri," ujar Herzaky saat dihubungi, Selasa (27/12/2022).

Jika Jokowi memang melakukan evaluasi, mantan wali kota Solo itu seharusnya menyoroti menteri-menteri yang kerap diisukan maju di pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Pasalnya, mereka kerap memanfaatkan jabatannya untuk melakukan kampanye.

"Beliau sebaiknya sangat berhati-hati jika memang benar akan melakukan reshuffle. Ada harapan besar rakyat di dalamnya jika benar Presiden Jokowi mau melakukan reshuffle," ujar Herzaky.

Usai meresmikan pengembangan Stasiun Manggarai tahap satu pada Senin (26/12/2022), Jokowi mengangguk ketika media menanyakan soal kepastian reshuffle menteri. Namun, Jokowi tidak membeberkan siapa saja yang akan direshuffle kali ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement