Selasa 27 Dec 2022 13:32 WIB

Beda Survei Beda Hasil Efek Deklarasi Anies Capres Terhadap Elektabilitas Nasdem

Beberapa lembaga merilis survei coattail effect dari deklarasi Anies Baswedan capres.

Bakal calon presiden dari Partai Nasdem, Anies Baswedan menyampaikan sambutan pada Puncak Perayaan HUT ke-11 Nasdem di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (11/11/2022). Partai Nasdem mendapatkan keuntungan elektoral dampak dari pendeklarasian Anies sebagai bakal capres. (ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Bakal calon presiden dari Partai Nasdem, Anies Baswedan menyampaikan sambutan pada Puncak Perayaan HUT ke-11 Nasdem di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (11/11/2022). Partai Nasdem mendapatkan keuntungan elektoral dampak dari pendeklarasian Anies sebagai bakal capres. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Wahyu Suryana, Nawir Arsyad Akbar, Amri Amrullah

Keputusan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) untuk Pilpres 2024, menjadi bahan survei oleh beberapa lembaga guna mengetahui pengaruh deklarasi tersebut terhadap elektabilitas partai. Beda lembaga survei, beda pula hasil surveinya.

Baca Juga

Berdasarkan survei Poltracking Indonesia pada 26 November-2 Desember yang digelar di lima provinsi di Pulau Jawa, keputusan mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal capres memberikan dampak yang sangat baik bagi Nasdem. Bahkan, survei Poltracking menemukan elektabilitas Partai Nasdem mencuat naik.

Direktur Eksekutif Poltracking, Hanta Yuda AR mengatakan, survei ini merekam elektabilitas 18 parpol yang lolos verifikasi administrasi peserta pemilu 2024. Tapi, berfokus kepada 10 parpol teratas masing-masing provinsi di Pulau Jawa.

Elektabilitas PDIP masih tidak tertandingi hampir di semua provinsi di Pulau Jawa. PDIP unggul di DKI Jakarta 20,1 persen, Jawa Barat 15,2 persen dan Jawa Tengah 43,1 persen. Di Banten PDIP 12,6 persen dan di Jawa Timur 20,2 persen.

Menariknya, langkah Partai Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres mereka tampak mulai berbuah. Pasalnya, Nasdem mulai mendapatkan perhatian publik di provinsi-provinsi tersebut, bahkan mampu menyeruak masuk peringkat teratas.

Di DKI Jakarta, Nasdem meraih 14,3 persen atau kedua setelah PDIP dan di atas PKS dengan 12,4 persen. Di Banten, Nasdem turut meraih posisi kedua dengan 13,8 persen di bawah Gerindra 17,6 persen, di atas Partai Golkar dengan 13,3 persen.

Di daerah-daerah yang bukan basis mereka sekalipun, Nasdem mampu ke luar dari posisi bawah dan masuk 10 teratas. Di Jabar, Nasdem posisi empat dengan 7,5 persen, di Jateng posisi delapan 2,4 persen dan Jatim posisi lima 6,9 persen.

"Yang menarik, runner up nomor dua, yaitu Partai Nasdem di 14,3 persen, nomor dua di Jakarta. Ini basis Anies Baswedan yang sekaligus kita tahu Nasdem sudah mendeklarasikan Anies sebagai capresnya," kata Hanta, Kamis (15/12/2022) lalu.

Raihan Nasdem di Jakarta sejalan elektabilitas Anies di DKI Jakarta yang meraih 49,6 persen, mengungguli Ganjar 27,5 persen dan Prabowo 15,7 persen. Bahkan, di Banten walau Gerindra unggul, Nasdem mampu pula mencuat masuk ke posisi kedua.

Sebelumnya, survei yang dilakukan Indopol juga menyebutkan elektabilitas Partai Nasdem meningkat 5,20 persen, setelah setelah satu bulan lebih mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal capres 2024. Partai Nasdem mendapat efek elektoral atas deklarasi Anies Baswedan sebagai capres.

Direktur Eksekutif Indopol Survey Ratno Sulistiyanto, mengatakan dalam survei ini PDIP memiliki elektabilitas 17,89 persen. Diikuti Gerindra (12,93 persen), Nasdem (9,02 persen), Golkar (7,32 persen), PKB (5,45 persen), Demokrat (5,20 persen), PKS (3,90 persen), PAN (1,46 persen), Partai Baru (1,38 persen), PPP (1,06 persen). Sisanya di bawah 1 persen.

 

"Dinamika ini juga wajar, partai lain juga dapat efek elektoral ketika sudah melakukan momentum politik yakni deklarasi capres seperti PDIP, Golkar dan Gerindra,” kata Ratno, dalam siaran persnya, Senin (28/11/2022).

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement