REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar, sempat mengungkapkan ada pihak yang menyuruhnya mundur dari bursa capres 2024. Sayangnya, sampai saat ini Gus Imin belum mau membocorkan pihak yang memintanya.
"Woh, rahasia, rahasia," kata Muhaimin di Gedung DPR, Selasa (13/12).
Sebelumnya, Muhaimin terang-terangan mengungkap ada pihak yang telah datang langsung meminta dirinya tidak maju nyapres. Alasannya, tantangan terlalu besar dan peluang minim.
Tidak cuma itu, Muhaimin mengaku mendapatkan bocoran kalau akan terus mendapat serangan-serangan yang lebih berat ke depannya. Ia menjawab bisikan itu dengan menjelaskan keinginan maju sebagai presiden sebagai kepedulian ke masyarakat.
Terkait kerawanan koalisi-koalisi yang ada bubar, Muhaimin menekankan, semua memang belum ada yang fix sampai pada waktu pendaftaran September 2023 nanti. Artinya, semua masih dinamis, walaupun PKB tetap berkoalisi bersama Gerindra.
Namun, ia berpendapat, partai-partai lain masih belum pasti memilih bergabung atau berseberangan. Muhaimin menegaskan, koalisi PKB bersama Partai Gerindra tidak goyah, walaupun terkait konstelasi tergantung semua partai-partai lain.
"Tapi tidak goyah, tapi yang lain belum tentu, bisa gabung ke kita, bisa macem-macem," ujar Muhaimin.
Muhaimin menekankan, koalisi PKB dan Gerindra tidak pernah bubar. Meski begitu, ia mengaku, tidak bisa memastikan sikap dari partai-partai lain yang terbilang rawan. Sayang, Muhaimin tidak mau menyebut partai-partai mana yang rawan itu.
"Wis, pokoknya banyak yang rawanlah," kata Muhaimin.
Sebelumnya, Partai Gerindra lewat kader-kader mereka turut menegaskan kalau koalisi bersama PKB tidak bubar dan tetap solid. Namun, kader partai-partai lain, seperti PPP merasa semua koalisi rawan bubar, termasuk koalisi PKB-Gerindra.