REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar menanggapi pendapat yang menyebut Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya dengan Partai Gerindra rawan bubar. Menurut Muhaimin, seluruh koalisi yang ada saat ini juga belum pasti akan bersama untuk menghadapi pemilihan umum (Pemilu) 2024.
"Semua (koalisi) belum ada yang fix sampai tanggal pendaftaran itu, tanggal September 2023 dinamis. Kalau sekarang tetap kita sama Gerindra, tapi yang lain lain kan belum pasti," ujar Muhaimin di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (13/12).
Namun tegasnya, koalisi antara PKB dan Partai Gerindra hingga saat ini tetap solid untuk menghadapi Pemilu 2024. Adapun konstelasi di dalamnya tergantung pembicaraan dengan partai yang dipimpin Prabowo Subianto itu.
"Siapa yang bilang bubar? tidak ada yang bubar, nggak, nggak. Yang rawan yang sono, yang sini (PKB-Partai Gerindra) nggak rawan," ujar Muhaimin.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan bahwa koalisi Gerindra dengan PKB masih belum memutuskan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusung pada Pilpres 2024. Ia menjelaskan bahwa pengambilan keputusan tersebut berada di tangan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Selain memiliki hak untuk menentukan, kata Muzani, kedua ketua umum partai tersebut memiliki hak sama untuk memveto setiap nama yang diajukan untuk diusung sebagai capres atau cawapres.
Ia menjelaskan bahwa kesepakatan tersebut dibuat karena Partai Gerindra dan PKB telah menandatangani Deklarasi Koalisi Pemilu 2024 pada Agustus 2022. sehingga perjanjian koalisi itu saling mengikat antarkedua partai tersebut. "Kedua partai ini mengikatkan diri satu sama lain dalam kerja sama politik pada Pilpres 2024 untuk menentukan pasangan capres dan cawapres," tuturnya.
Muzani mengatakan bahwa yang paling potensial untuk mendampingi Prabowo dalam Pilpres 2024 berdasarkan hitung-hitungannya ialah Muhaimin Iskandar alias Cak Imin selaku ketua umum dari rekan koalisi partai yang telah mengikatkan diri.
Meski demikian, ia mengatakan bahwa PKB dan Gerindra masih berharap dan menunggu perkembangan dari partai politik lain yang ingin bergabung dalam koalisinya. "Karena Pak Muhaimin adalah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa yang berdaulat atas dirinya sendiri, antara PKB dan Gerindra sudah mengikatkan diri tapi sekali lagi ini harus dibicarakan oleh kedua tokoh," katanya.