Senin 12 Dec 2022 13:05 WIB

Ekonom: Wajar Kepuasan Publik ke Erick Thohir Naik Drastis karena Kinerja Kinclong

Erick dapat menterjemahkan keinginan Presiden untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan.

Menteri BUMN Erick Thohir.
Foto: Dok BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam survei terbaru Lembaga Survei Poltracking Indonesia selama periode 18 hingga 24 November 2022 yang mengukur kinerja Pemerintahan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, responden disebut masih puas terhadap kinerja Pemerintahan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin (73,2 persen). Jika dibandingkan dengan Oktober 2021, tingkat kepuasan responden terhadap Pemerintahan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin terus mengalami peningkatan.

Survei Poltracking Indonesia itu mengungkap juga kinerja Menteri Kabinet Indonesia Maju ke 2. Dari sejumlah menteri, Menteri BUMN Erick Thohir menempati urutan terbaik kedua (59,4 persen) unggul dari Menteri Erick ini mengungguli Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno (57,7 persen), dan Panglima TNI Andika Perkasa (56,9 persen) untuk kepuasan publik. Ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda menilai sangat wajar responden kepuasan publik terhadap kinerja Erick Thohir.

"Kepuasan publik terhadap kinerja Erick Thohir dinilai tak lepas dari komitmen Erick dalam mendorong BUMN untuk selalu mendukung program Presiden Jokowi untuk pengembangan perekonomi nasional, khususnya dalam mengembangkan dan memberdayakan UMKM di Indonesia," kata Nailul, Senin.

Baca juga : OJK Catat Investor Pasar Modal 10,18 Juta per 6 Desember, 70 Persen Diisi Milenial

Erick Thohir, kata dia, dapat menterjemahkan keinginan Presiden Jokowi untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan dengan memberikan pendanaan kepada pengusaha kecil dan mikro melalui anggota Holding Ultra Mikro. Anggota Holding Ultra Mikro seperti Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), lanjut Nailul telah memberikan pendanaan bagi masyarakat yang selama ini unbankable agar bisa memiliki akses pendanaan yang cukup kompetitif.

Pegadaian contohnya. Dengan produk KREASI Ultra Mikro, mereka memberikan pendanaan pengembangan usaha Ultra MIkro sampai dengan pinjaman maksimal 10 juta. Sedangkan PNM memiliki produk PNM Mekaar, PNM Mekaar Syariah dan Ultra Mikro (UMi) memberikan pinjaman dari Rp 500 ribu hinggai Rp 10 juta.

"Pembiayaan ke sektor ultra mikro ini tentu saja memberikan dampak positif bagi perekonomian Nasional. Saya berharap Menteri Erick dapat mempertahankan posisi PNM dan Pegadaian untuk dapat melayani masyarakat yang unbankable. Jangan sampai setelah menginduk ke BRI sebagai Holding Ultra Mikro, persyaratan meminjam dana di PNM dan Pegadaian diberlakukan sama dengan bank," ucap Nailul.

Selain karena keberpihakan kepada UMKM, ungkap Nailul, kinerja Menteri Erick direspon positif oleh masyarakat lantaran keberhasilannya dalam melakukan pembenahan dan perbaikan kinerja keuangan BUMN. BUMN yang selama ini mengalami tekanan keuangan, kini sebagian sudah mulai pulih.

Baca juga : Minyak di Kepulauan Meranti Dihisap Pusat, Bupati Riau: Apa Perlu Angkat Senjata?

Nantinya diharapkan akan semakin banyak BUMN yang memiliki kinerja keuangan yang baik dapat memberikan sumbangsih yang sangat besar kepada perekonomian Indonesia. Terlebih lagi saat ini ekonomi Indonesia dibayangi dengan pelemahan perekonomian global.

"Peran BUMN sangat strategis dan sangat besar bagi perekonomian Nasional. Terlebih lagi di periode kepemimpinan Presiden Jokowi BUMN menjadi salah satu pilar penggerak perekonomian. Beberapa BUMN yang dahulu kinerja keuangannya tertekan, kini sudah mulai menunjukan performa keuangan yang positif," tutur Nailul.

Keberhasilan dalam membuat holding BUMN dinilai Nailul juga memberikan kontribusi terhadap kepuasan publik terhadap kinerja Menteri Erick. Sejak Erick memimpin Kementrian BUMN ia telah membuat beberapa holding BUMN. Seperti holding BUMN perkebunan dan kehutanan, holding BUMN energi, holding BUMN pertambangan mineral dan batubara, holding BUMN pangan, holding BUMN farmasi dan rumah sakit, holding BUMN jasa keuangan serta holding BUMN telekomunikas dan meda.

Dengan holding BUMN ini akan membuat BUMN koordinasi antar BUMN lebih mudah dan efesien. Selain itu dengan adanya holding BUMN akan membuat aset perseroan menjadi lebih besar dan berpotensi untuk memperkuat potensi pembiayaan.   

Baca juga : Stafsus Sri Mulyani Tuntut Bupati Meranti Minta Maaf Secara Terbuka

"Keberhasilan membuat beberapa holding BUMN ini tak lepas dari back ground Menteri Erick yang sebelumnya berprofesi sebagai pengusaha. Holding BUMN ini membawa dampak signifikan. Dengan kinerja BUMN yang semakin membaik tentu akan memberikan dampak positif berupa kepuasan masyarakat terhadap Menteri Erick. Jika kementrian memiliki kinerja yang jelek, tentu akan menimbulkan ketidakpuasan masyarakat," kata Nailul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement