REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sebuah rumah warga di Kelurahan Tuguraja, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, dilaporkan mengalami kerusakan akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,1 yang berpusat di Kabupaten Garut, pada Sabtu (3/12/2022) sore. Kendati demikian, tak ada korban jiwa akibat kerusakan rumah tersebut.
Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah, mengatakan, berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), terdapat satu rumah rusak akibat gempa di daerahnya. Bagian tengah rumah itu dilaporkan ambruk usai terjadi gempa.
"Dengan goyangan tadi, rumah ambrol bagian tengahnya. Untungnya yang punya rumah sedang di luar," kata dia saat meninjau langsung kondisi rumah yang rusak itu, Sabtu (3/12/2022) malam.
Menurut dia, laporan itu merupakan satu-satunya dampak gempa bumi di Kota Tasikmalaya. Hingga Sabtu malam, pihaknya belum menerima laporan lain terkait dampak gempa yang dirasakan hingga daerahnya itu.
Ihwal satu rumah rusak tersebut, Cheka mengatakan, pemilik rumah sementara akan diungsikan ke rumah kerabatnya. Pasalnya, rumah rusak itu tak memungkinkan untuk ditinggali.
"Rumah ini akan dikosongkan terebih dahulu. Kebutuhan dasar sementara kami bantu," kata dia.
Ia juga mengimbau masyarakat di Kota Tasikmalaya untuk selalu waspada. Ketika terjadi gempa bumi, masyarakat diminta melalukan upaya penyelamatan seauai anjuran.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar, mengatakan, pihaknya akan segera melakukan penanganan terkait rumah rusak tersebut. Apalagi, penghuni rumah itu merupakan lansia yang tinggal seorang diri.
"Kami sementara memberikan kebutuhan dasar. Sementara korban akan tinggal di rumah saudara. Besok (Ahad) akan kita evaluasi material, Senin kita mulai perbaiki," kata dia.
Ucu menambahkan, pihaknya juga akan kembali melakukan edukasi terkait mitigasi bencana gempa bumi. Apalagi, gempa bumi merupakan bencana yang tidak bisa diprediksi.