Rabu 23 Nov 2022 19:06 WIB

Muspimnas PMII 2022 Dorong Mahbub Djunaidi Jadi Pahlawan Nasional

Mahbub Djunaidi merupakan Ketua Umum PMII pertama.

Muspimnas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Tulungagung, Jawa Timur, menghasilkan keputusan untuk mendorong Mahbub Djunaidi sebagai pahlawan nasional.
Foto: Istimewa
Muspimnas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Tulungagung, Jawa Timur, menghasilkan keputusan untuk mendorong Mahbub Djunaidi sebagai pahlawan nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG--Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Tulungagung, Jawa Timur, menghasilkan keputusan untuk mendorong Mahbub Djunaidi sebagai pahlawan nasional. Mahbub Djunaidi adalah seorang sastrawan Indonesia sekaligus sebagai Ketua Umum PMII pertama.

Pada sidang Muspimnas PMII yang diselenggarakan Selasa (22/11), kader PMII menyepakati secara bersama untuk menuliskan sejarah Mahbub Djunaidi dan mendorong Ketum pertama PMII tersebut sebagai pahlawan nasional.

Baca Juga

"Sejarah pendiri Mahbub Djunaidi, harus dituliskan oleh kader PMII. Jangan biarkan orang lain menuliskan sejarah kita. Kader PMII adalah yang paling berhak menuliskan sejarah pendirinya," tutur kader PMII dari Bali, Hesty dalam keterangan, Selasa (23/11/2022).

Gagasan untuk mendorong pendiri PMII Mahbub Djunaidi sebagai pahlawan nasional disebut gagasan yang telah lama diperbincangkan kader PMII di seluruh Indonesia. Namun, baru pada gelaran Muspimnas PMII di Tulungagung disepakati sebagai agenda nasional yang harus dikerjakan secara bersama.

Kader PMII dari Lumajang, Zikri menilai, dengan kiprah dan kontribusi yang sudah dihasilkan Mahbub Djunaidi semasa hidupnya untuk NU dan bangsa, sudah selayaknya ia menjadi pahlawan Nasional. "Muspimnas PMII 2022 di Tulungagung menjadi saksi bahwa kader-kader PMII di seluruh Indonesia bersepakat akan berjuang bersama mendorong Sahabat Mahbub Djunaidi sebagai pahlawan nasional," ujar Zikri.

Mahbud Djunaidi dikenal memiliki beragam profesi lain, seperti tokoh pers, politikus, dan agamawan. Kepiawaian menulis Mahbub Djunaidi membuatnya dijuluki sebagai Pendekar Pena. Kepiawaian inilah yang membuat Presiden pertama RI Bung Karno terkesan. Kiprah semasa hidupnya dalam membangun Nahdlatul Ulama disebut sudah tak diragukan.

Dia sempat menjabat sebagai Wakil Sekjen Nahdlatul Ulama, Wakil Ketua I PBNU periode 1970-1979 dan 1984-1989, serta mewakili NU menjadi anggota DPR-GR/MPRS kala itu. Ada banyak sekali kontribusi gagasan yang telah ia torehkan untuk NU dan bangsa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement