REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Covid-19 dapat menyerang siapa saja, termasuk orang yang pernah terinfeksi. Bahkan, sangat memungkinkan pasien mengalami gejala pada infeksi kedua atau ketiga lebih berat karena kondisi organ yang belum pulih 100 persen justru harus menerima virus Covid-19 kembali.
"Jadi ketika organ belum 100 persen pulih otomatis dia akan tambah rusak, bisa muncul kerusakan jaringan saat infeksi berulang," kata ahli mikrobiologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Amin Subandrio dalam konferensi pers yang digelar BNPB, Rabu (16/11/2022).
Namun, dia mengatakan, tidak semua orang yang mengalami kondisi yang berat. Hal tersebut bergantung pada imunitas dan kondisi tubuh setelah paparan pertama.
"Semua dipengaruhi dengan kesiapan tubuh. Kalau imunitasnya kuat tentu tidak akan berpengaruh apa-apa meski infeksi berulang terjadi," kata dia.
Amin menerangkan, respons tubuh seseorang saat terkena Covid-19 sangat dipengaruhi oleh gaya hidup seseorang. Jika orang tersebut menjalani gaya hidup sehat, tentu serangan Covid-19 yang dialami tidak akan terlalu keras.
"Misalnya yang malas gerak, suka merokok, dia kan organ dalamnya sudah rusak, yang mager itu obesitas, sudah ada plak di saluran darahnya. Ketika diserang Covid-19 ya akan jadi parah," katanya.
Dokter spesialis paru di RSUP Persahabatan Praseno Hadi menyebut kerusakan organ hingga gejala parah yang bisa dialami seseorang saat terinfeksi Covid-19 berulang memang bisa terjadi. Hanya saja hal tersebut masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Namun, memang ada beberapa orang yang rentan mengalami kerusakan paru permanen saat terkena Covid-19. "Ada yang butuh oksigen terus, tapi bisa ada penyembuhan juga, riset masih harus dilakukan kita harus lihat dalam jangka panjang karena ini penyakit baru," ujar dia.
Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia melonjak drastis hingga 8.486 kasus konfirmasi positif Covid-19 pada Rabu hari ini. Penambahan kasus pada hari ini merupakan yang tertinggi sejak 19 Maret 2022.
Dengan penambahan tersebut, total jumlah kasus Covid-19 di Indonesia sejak pertama kali diumumkan pada 2 Maret 2020 mencapai 6.582.291 kasus. Data Satgas Covid-19 menyebutkan, kesembuhan bertambah 4.255, kasus kematian karena Covid-19 bertambah 54, dan kasus aktif 57.951 kasus.