Rabu 16 Nov 2022 14:18 WIB

Kapal Kayu yang Terbalik di Batam Terindikasi Angkut Pekerja Ilegal

Enam orang PMI yang akan bekerja di Malaysia masih hilang dan dalam pencarian.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Tim SAR gabungan dari KPLP melakukan pencarian Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal korban kapal tenggelam di Perairan Nongsa, Batam, Kepulauan Riau, Ahad (19/6/2022).
Foto: ANTARA/Teguh Prihatna
Tim SAR gabungan dari KPLP melakukan pencarian Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal korban kapal tenggelam di Perairan Nongsa, Batam, Kepulauan Riau, Ahad (19/6/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Kepulauan Riau (Kepri) mengatakan, kapal kayu yang terbalik di Perairan Kabil, Kota Batam, terindikasi sebagai kapal pengangkut calon pekerja migran Indonesia (PMI) yang hendak menuju ke Malaysia. "Kami belum bisa memastikan, tapi memang terindikasi PMI," ujar Kasubdit Gakum Polairud Polda Kepri, AKBP Sudarsono di Kota Batam, Rabu (16/11/2022).

Dia mengatakan, informasi terkait kapal terbalik yang membawa calon PMI itu terkendala dari keterangan satu orang korban yang selamat. "Karena satu orang korban yang selamat itu masih mengalami trauma, jadi kami belum bisa menanyakan secara detail," kata Sudarsono.

Kepala Badan SAR Nasional Tanjungpinang, Slamet Riyadi, mengklarifikasi jumlah korban yang masih dalam pencarian sebelumnya disebutkan berjumlah lima orang. "Ternyata ada enam orang yang masih dalam pencarian berdasarkan keterangan korban yang selamat. Jadi jumlah semuanya delapan orang, satu selamat, satu orang meninggal dunia dan enam masih dalam pencarian," katanya.

Menurut Slamet, dari delapan orang, salah satunya seorang anak kecil. "Diperkirakan berumur sekitar tiga tahun," ucapnya. Dia menambahkan, petugas SAR bersama kepolisian dan TNI masih melakukan pencarian terhadap enam korban lain yang hilang di lautan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement