REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Banten mengemukakan hingga saat ini tercatat sebanyak 4.751 Kepala Keluarga (KK) di empat kecamatan terdampak banjir. Bencana itu tersebut akibat curah hujan tinggi yang menyebabkan meluapnya beberapa aliran sungai di daerah itu.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Tangerang, Abdul Munir mengatakan, hingga kini terdapat empat wilayah yang terdampak banjir, dan tiga diantaranya merendam ratusan rumah warga. "Yakni Pasar Kemis, Curug, Kelapa Dua, dan Sepatan," katanya di Tangerang, Senin (14/11/2022).
Ia menerangkan, untuk empat kecamatan yang terendam itu, terdapat ribuan keluarga menjadi korban seperti di Kecamatan Curug sebanyak 2.219 KK dari delapan rukun warga (RW). "Di Kelurahan Binong, Kecamatan Curug itu ada delapan RW dengan total 2.219 KK yang terdampak," ujarnya.
Selanjutnya, di Kelurahan Bencongan, Kelapa Dua terdapat empat RW dengan total 1.477 kepala keluarga. Banjir akibat meluapnya sungai Sabi.
Di Kecamatan Pasar Kemis terdapat 1.005 KK juga dilaporkan terendam banjir, tepatnya di Perumahan Permata Tangerang, Desa Kuta Jaya, dan Villa Tomang Baru, Desa Kuta Baru sebanyak enam RW.
"Sementara untuk di Perumahan Prima Tangerang, Desa Karet, Kecamatan Sepatan terdapat satu RW dengan 50 kepala keluarga terrdampak," ujarnya.
Munir mengungkapkan, kondisi air yang merendam empat wilayah kecamatan di Tangerang tersebut rata-rata berada di ketinggian 50-160 sentimeter. Banjir yang terjadi di daerah itu, selain karena curah hujan yang tinggi juga diakibatkan penyumbatan karena tumpukan sampah di aliran sungai serta drainase. Air dengan volume tinggi akhirnya meluap ke pemukiman warga.
"Jadi, ada beberapa faktor, seperti aliran kali atau sungai meluap karena adanya penumpukan sampah juga volume airnya yang tinggi," tuturnya.
Munir menambahkan, BPBD setempat telah membuka beberapa posko pengungsian bagi warga terdampak. Sejumlah bantuan logistik untuk memenuhi kebutuhan para korban juga sudah disalurkan.