REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- BPJS Kesehatan terus berupaya meningkatkan perbaikan kualitas layanan, salah satunya dengan menjaring aspirasi, saran, dan masukan dari peserta JKN melalui kegiatan Temu Pelanggan Tahun 2022. Kegiatan tersebut juga sebagai wujud sosialisasi dan pemberian informasi langsung agar peserta JKN mengetahui, memahami hak dan kewajiban serta prosedur dalam mengakses pelayanan kesehatan.
Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan, David Bangun, mengatakan berbagai upaya telah dilakukan dalam memenuhi kebutuhan peserta JKN dan para pemangku kepentingan. Walau demikian, tentunya ekspektasi peserta akan semakin meningkat, sehingga upaya pemantapan layanan juga harus senantiasa dioptimalkan.
“Salah satu faktor penunjang kepuasan peserta adalah terpenuhinya informasi yang ter-update dan akurat. Melalui kegiatan ini, kami juga menyampaikan berbagai program dan kebijakan yang telah kami buat sebagai komitmen BPJS Kesehatan untuk senantiasa memberikan kemudahan akses layanan yang terbaik bagi peserta JKN,” ucap David, dalam siaran persnya.
Ia juga mengatakan, melalui kegiatan ini, BPJS Kesehatan dapat memperoleh potret kondisi dan fakta dilapangan sekaligus menggali permasalahan yang terjadi, serta memberikan solusi untuk pembinaan dan perbaikan layanan kepada peserta JKN.
“Kami berharap, seluruh peserta dalam kegiatan Temu Pelanggan ini dapat menjadi perpanjangan tangan agar informasi tentang program JKN disampaikan secara luas kepada peserta lainnya. Semoga dapat mempererat relasi BPJS Kesehatan dengan seluruh peserta Pekerja Penerima Upah (PPU), baik PPU Penyelenggara Negara (PNS, TNI, dan Polri), BUMN, BUMD, maupun Badan Usaha swasta,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Direksi Wilayah Jawa Barat Fachrurrazi mengatakan bahwa kegiatan Temu Pelanggan ini dihadiri sekitar 300 undangan peserta PPU dari perwakilan unsur pemerintahan dan badan usaha (BUMN, BUMD dan swasta). Ia juga menyampaikan, berdasarkan data terkini, sebanyak 43.830.982 jiwa penduduk Jawa Barat telah menjadi peserta JKN.
“Meningkatnya jumlah peserta yang relatif besar dari hari ke hari menunjukkan tingginya kebutuhan masyarakat akan jaminan kesehatan. Peningkatan jumlah cakupan kepesertaan JKN tersebut harus diiringi juga dengan peningkatan kualitas pelayanan di seluruh aspek layanan pelanggan. BPJS Kesehatan mengoptimalkan pelaksanaan sosialisasi program JKN yang dilakukan sekarang ini,” ujarnya.
Berdasarkan data per 31 Oktober 2022, sebanyak 6.040 badan usaha yang terdiri dari BUMN, BUMD dan badan usaha swasta se-Kota Bandung telah terdaftar dalam program JKN. Adapun total peserta PPU sebanyak 990.498, dengan rincian sebanyak 185.899 sektor PPU Pemerintah dan 804.599 dari sektor PPU badan usaha (BUMN, BUMD dan swasta).
Brand Ambassador BPJS Kesehatan, Ade Rai juga turut hadir untuk menyampaikan materi inspiratif yang diharapkan dapat menjadi penggugah pola hidup sehat peserta.