REPUBLIKA.CO.ID, SORONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maybrat Provinsi Papua Barat memulangkan sebanyak 353 warga sembilan kampung wilayah Kisor Raya. Mereka mengungsi akibat konflik kelompok separatis bersenjata yang menyerang Pos TNI Angkatan Darat pada September 2021.
Ratusan warga pengungsi tersebut diantar pulang langsung oleh Penjabat Bupati Maybrat Bernhard E Rondonuwu didampingi Kapolres AKBP Gleen Rooi Molle dan Letkol Inf Yoannes Andi Wibowo. Bernhard mengatakan, pemulangan pengungsi tersebut merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian kepadanya sebagai penjabat bupati.
Menurut dia, pemulangan pengungsi ini juga atas kesepakatan bersama pemerintah daerah dan masyarakat dengan jaminan keamanan yang diberikan oleh aparat TNI maupun Polri. "Masyarakat wilayah Kisor Raya juga merindukan pulang kembali ke rumah di kampung halaman mereka untuk merayakan hari Natal pada 25 Desember," ujar dia di Maybrat, Selasa (8/11/2022).
Ia menyampaikan bahwa tidak hanya jaminan keamanan oleh aparat TNI dan Polri, tetapi pemerintah daerah juga menjamin kebutuhan masyarakat tersebut baik kebutuhan pangan maupun perabotan rumah tangga. Pemerintah daerah menjamin perabotan rumah tangga masyarakat pengungsi Kisor Raya yang pulang kembali ke rumah seperti piring makan, gelas, sendok, peralatan masak, dan juga kasur tidur.
Selain itu, dalam APBD perubahan, pemerintah daerah juga sudah menganggarkan dana untuk memperbaiki pintu dan jendela rumah masyarakat yang rusak serta sarana umum lainnya seperti sekolah dan puskesmas. "Aparat TNI dan Polri juga akan berbeda di kampung tinggal bersama masyarakat agar mereka merasa aman dan melakukan aktivitas baik pertanian dan lainnya untuk kehidupan lebih baik," kata dia.